Selasa, 7 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Sudah 3 Kali Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Klarifikasi: Bantah Omon-omon, Sebut Anaknya Masih Kecil

Sejak dilantik pada Senin (8/9/2025), Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sudah tiga kali menyampaikan klarifikasi.

Tribunnews.com/ Taufik Ismail
PURBAYA YUDHI - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa usai pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, (8/9/2025). Sejak dilantik pada Senin (8/9/2025), Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sudah tiga kali menyampaikan klarifikasi. 

TRIBUNNEWS.com - Sejak dilantik sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Sri Mulyani pada Senin (8/9/2025), Purbaya Yudhi Sadewa sudah tiga kali menyampaikan klarifikasi.

Klarifikasi ini berkaitan dengan pernyataannya sesaat setelah dilantik saat menjawab soal "17+8 Tuntutan Rakyat", hingga unggahan sang anak, Yudo Achilles Sadewa alias Yudo Sadewa, di media sosial.

1. Soal "17+8 Tuntutan Rakyat"

Pada Senin sesaat setelah dilantik sebagai Menkeu, Purbaya didampingi jajaran pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menemui awak media.

Dalam kesempatan itu, ia mendapat pertanyaan dari seorang jurnalis mengenai tanggapannya atas "17+8 Tuntutan Rakyat".

Purbaya mengaku ia belum mempelajari soal "17+8 Tuntutan Rakyat".

Namun, menurutnya, "17+8 Tuntutan Rakyat" merupakan suara sebagian rakyat kecil yang dinilainya terganggu atas situasi saat ini.

Baca juga: Jejak Digital Anak Menkeu Purbaya Yudhi, Sebut Sri Mulyani Agen CIA, Kini Disorot soal Orang Miskin

"Saya belum mempelajari itu, saya basically begini, itu kan suara sebagian rakyat kecil kita."

"Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang ya," katanya saat di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin, dikutip dari YouTube KompasTV.

Lebih lanjut, Purbaya Yudhi yakin tuntutan-tuntutan rakyat soal perekonomian akan hilang dengan sendirinya jika ia berhasil menjadikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai setidaknya enam persen.

Ia meyakini, alih-alih berdemo, rakyat akan sibuk mencari kerja dan menikmati makanan enak.

"Once, saya ciptakan pertumbuhan ekonomi enam persen, tujuh persen, itu akan hilang dengan otomatis," ujar Purbaya Yudhi sambil tersenyum.

"Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan berdemo," pungkasnya.

Mengetahui pernyataannya menjadi sorotan dan viral, keesokan harinya, Selasa (9/9/2025), Purbaya pun menyampaikan klarifikasi.

Setidaknya, ia dua kali meminta maaf karena pernyataannya tentang "17+8 Tuntutan Rakyat" memicu kegaduhan di publik.

Purbaya mengaku kaget melihat reaksi publik, sebab saat berada di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tindak-tanduknya tak menjadi pusat perhatian.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved