Kementerian Ekraf dan BRIN Dorong Riset untuk Kembangkan Potensi Ekonomi Kreatif
Teuku Riefky Harsya menyebut ekonomi kreatif sebagai “tambang baru” Indonesia.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kerja sama untuk memperkuat riset dan inovasi dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Kolaborasi ini bertujuan memetakan potensi subsektor ekonomi kreatif yang kini dipandang sebagai sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian nasional.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Ekraf, Selasa (9/9/2025), Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyebut ekonomi kreatif sebagai “tambang baru” Indonesia.
Ia menekankan pentingnya riset sebagai landasan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan subsektor yang memiliki potensi besar, terutama di tingkat daerah.
“Melalui kajian berbasis riset, kita bisa memastikan subsektor ekraf tumbuh sebagai mesin baru ekonomi nasional. Data dan inovasi yang dihasilkan akan disinergikan dengan komunitas, asosiasi, dan pemerintah daerah agar terus relevan dan berdampak,” ujar Riefky.
Kerja sama ini mencakup pemanfaatan fasilitas riset untuk meningkatkan daya saing subsektor, perlindungan dan komersialisasi kekayaan intelektual, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
Baca juga: Tinjau Sekolah Rakyat di Kendari, Menteri Ekraf Dorong Pendidikan Kreatif untuk Masa Depan Bangsa
Kementerian Ekraf berharap langkah ini dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif secara menyeluruh.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan lembaganya untuk mendukung roadmap riset ekonomi kreatif 2025.
Ia menyoroti pentingnya pendekatan berbasis teknologi dan budaya dalam pengembangan subsektor ekraf.
“Ekonomi kreatif berbasis teknologi memiliki ruang pengembangan yang luas. Di sisi lain, ekraf berbasis budaya juga penting. BRIN siap menjembatani keduanya melalui hasil riset,” kata Handoko.
Ia juga menambahkan bahwa riset pertanian yang tengah dikembangkan BRIN dapat dikolaborasikan dengan ekosistem ekonomi kreatif untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal.
Kementerian Ekraf menilai kerja sama ini akan mendukung pelaksanaan program Asta Ekraf, yang mencakup penguatan data, talenta, infrastruktur, pendanaan, dan pasar.
Fokus utama diarahkan pada subsektor prioritas seperti gim, aplikasi, fesyen, kriya, musik, dan seni pertunjukan.
Sinergi antara riset dan kebijakan diharapkan mampu mendorong kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB, ekspor, investasi, dan penyerapan tenaga kerja dalam waktu dekat.
Tinjau Sekolah Rakyat di Kendari, Menteri Ekraf Dorong Pendidikan Kreatif untuk Masa Depan Bangsa |
![]() |
---|
Tutup HEXIA 2025, Menteri Ekraf Teuku Riefky Soroti Kolaborasi Aviasi dan Ekonomi Kreatif |
![]() |
---|
3 Jenis Cacing Ini Bisa Hidup di Usus Manusia: Berikut Metode Efektif Pencegahannya |
![]() |
---|
Indonesia Gaet Raksasa Gim Dunia di Gamescom 2025: Siap Jadi Mitra Strategis Global |
![]() |
---|
Menteri Ekonomi Kreatif Sebut Pemilik Kafe Tetap Harus Bayar Royalti Jika Putar Lagu Musisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.