Senin, 29 September 2025

Kementerian Ekraf dan BRIN Dorong Riset untuk Kembangkan Potensi Ekonomi Kreatif

Teuku Riefky Harsya menyebut ekonomi kreatif sebagai “tambang baru” Indonesia. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya dan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, Selasa (9/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kerja sama untuk memperkuat riset dan inovasi dalam pengembangan ekonomi kreatif. 

Kolaborasi ini bertujuan memetakan potensi subsektor ekonomi kreatif yang kini dipandang sebagai sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian nasional.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Ekraf, Selasa (9/9/2025), Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyebut ekonomi kreatif sebagai “tambang baru” Indonesia. 

Ia menekankan pentingnya riset sebagai landasan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan subsektor yang memiliki potensi besar, terutama di tingkat daerah.

“Melalui kajian berbasis riset, kita bisa memastikan subsektor ekraf tumbuh sebagai mesin baru ekonomi nasional. Data dan inovasi yang dihasilkan akan disinergikan dengan komunitas, asosiasi, dan pemerintah daerah agar terus relevan dan berdampak,” ujar Riefky.

Kerja sama ini mencakup pemanfaatan fasilitas riset untuk meningkatkan daya saing subsektor, perlindungan dan komersialisasi kekayaan intelektual, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia. 

Baca juga: Tinjau Sekolah Rakyat di Kendari, Menteri Ekraf Dorong Pendidikan Kreatif untuk Masa Depan Bangsa

Kementerian Ekraf berharap langkah ini dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif secara menyeluruh.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan lembaganya untuk mendukung roadmap riset ekonomi kreatif 2025. 

Ia menyoroti pentingnya pendekatan berbasis teknologi dan budaya dalam pengembangan subsektor ekraf.

“Ekonomi kreatif berbasis teknologi memiliki ruang pengembangan yang luas. Di sisi lain, ekraf berbasis budaya juga penting. BRIN siap menjembatani keduanya melalui hasil riset,” kata Handoko.

Ia juga menambahkan bahwa riset pertanian yang tengah dikembangkan BRIN dapat dikolaborasikan dengan ekosistem ekonomi kreatif untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal.

Kementerian Ekraf menilai kerja sama ini akan mendukung pelaksanaan program Asta Ekraf, yang mencakup penguatan data, talenta, infrastruktur, pendanaan, dan pasar. 

Fokus utama diarahkan pada subsektor prioritas seperti gim, aplikasi, fesyen, kriya, musik, dan seni pertunjukan.

Sinergi antara riset dan kebijakan diharapkan mampu mendorong kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB, ekspor, investasi, dan penyerapan tenaga kerja dalam waktu dekat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan