7 September, Tepat 21 Tahun Lalu, Aktivis HAM Munir Said Thalib Dibunuh di Pesawat Garuda Indonesia
Mengingat kembali kematian Aktivis HAM Munir Said Thalib yang dibunuh di Pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Amsterdam pada 7 September 2004.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Tepat 21 tahun yang lalu, yakni 7 September 2004, Aktivis HAM Munir Said Thalib dibunuh dengan cara diracun di Pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Amsterdam.
Munir Said Thalib adalah seorang aktivis hak asasi manusia (HAM) terkemuka di Indonesia yang dikenal karena keberaniannya membongkar berbagai kasus pelanggaran HAM, terutama yang melibatkan aparat negara.
Kini 21 tahun berlalu, tapi kejelasan akan dalang utama pembunuhan Munir pun masih belum terungkap.
Semasa hidupnya Munir dikenal sebagai aktivis yang selalu kritis militerisme Orde Baru dan kebijakan represif negara.
Munir juga dikenal sebagai salah satu pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan korban Tindak Kekerasan (kontraS).
Lantas bagaimanakah kronologi kematian Munir di Pesawat Garuda Indonesia 21 tahun lalu?
Kematian Munir Said Thalib

Melansir Kompas.com, Munir Said Thalib diketahui meninggal dunia saat ia berada dalam pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Amsterdam pada 7 September 2004 lalu.
Kala itu, Munir berangkat dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda dengan penerbangan GA-974 pada Senin, 6 September 2004 pukul 21.55.
Pesawat Garuda Indonesia yang dinaiki Munir itu pun sempat transit di Bandara Changi, Singapura.
Kepergian Munir ke Belanda adalah untuk melanjutkan studinya di Universitas Utrecht.
Namun nyatanya Munir lebih dulu dinyatakan meninggal karena diracun sebelum ia sampai di Belanda.
Baca juga: Aksi Kamisan ke-876: Tuntut Keadilan Bagi Munir dan Puluhan Korban Represif Aparat Tragedi Demo
Sebelum meninggal, Munir diduga mengalami sakit perut usai meminum jus jeruk.
Ada kesaksian yang menyebutkan bahwa Munir sempat beberapa kali ke toilet akibat sakit perut yang dialaminya itu.
Munir sempat mendapatkan pertolongan dari penumpang lain yang berprofesi sebagai dokter.
Namun Munir tak bisa diselamatkan, Aktivis HAM itu meninggal di ketinggian 40.000 kaki di atas wilayah Rumania.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.