Arif Budimanta Meninggal Dunia
Sosok & Kontribusi Arif Budimanta, Eks Stafsus Jokowi yang Meninggal di Usia 57 Tahun
Mantan Staf Khusus Presiden Jokowi bidang ekonomi, Arif Budimanta Sebayang, dikabarkan meninggal dunia, Sabtu.
Peserta World Social Forum di Tahun 2005 ini juga aktif mengikuti isu-isu ekonomi dan pembangunan di forum-forum internasional.
Saat ini Arif tercatat sebagai pengajar pada program pascasarjana di Sekolah Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan dan Universitas Indonesia, serta rutin menjadi narasumber di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) dan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP).
Sejak 2019, Arif membantu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai staf khusus bidang ekonomi.
Sebelumnya Arif tercatat sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional/penasihat Presiden di Bidang Ekonomi dan Industri (2016-2019), Senior Advisor Menteri Keuangan (2014-2016), Tim Ahli Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (2014-2019), Dewan Direktur Indonesia Eximbank (2015-2020), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2009-2014) bidang Keuangan, Moneter, Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan, dan Wakil Ketua Lembaga Pengkajian MPR RI 2015-20
Arif tercatat sebagai Direktur Eksekutif Megawati Institute dan aktif menggelar diskusi seputar ekonomi kerakyatan, ekonomi Pancasila, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), hingga industri keuangan dan kebijakan moneter.
Ia merupakan anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PDI Perjuangan, dan menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI.
Ia kemudian ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) pada 2016.
Selanjutnya, ia dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Selain aktif sebagai politikus, pria berdarah Suku Karo ini juga merupakan pendiri Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD).
Pendidikan dan penghargaan
Arif Budimanta menamatkan pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu Tanah pada tahun 1990.
Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan Program Pasca Sarjana di Universitas Indonesia dengan konsentrasi Ekonomi Sumber Daya Alam dan lulus pada tahun 1996.
Arif meraih gelar Doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2006.
Terakhir, ia melanjutkan studi mengenai keuangan di University of Chicago, Senior Executive Program di Harvard Business School, serta ASEAN-ROK Next Generation Opinion Leaders Program yang diselenggarakan oleh The Korea Foundation tahun 2015.
Saat ini juga tercatat aktif mengajar di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan.
Arif menerima penghargaan Bata Ilyas pada tahun 2019 karena dinilai berkontribusi pada upaya penguatan posisi koperasi dalam sistem perekonomian Indonesia.
Bata Ilyas Award adalah sebuah penghargaan yang diambil dari nama tokoh koperasi asal Sulawesi Selatan, Bata Ilyas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.