Hendri Satrio: Konteks Ucapan Deddy Sitorus Perlu Dilihat Secara Menyeluruh
Deddy Sitorus dipersoalkan setelah potongan video pernyataannya di salah satu televisi swasta dinilai membandingkan DPR dengan rakyat
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus didesak agar dinonaktifkan setelah muncul polemik dari sejumlah anggota DPR RI lainnya.
Desakan itu muncul setelah rentetan aksi unjuk rasa yang menyorot sejumlah peryataan maupun sikap dari anggota DPR RI, yang dinilai melukai rakyat.
Analisi Komunikasi Politik, Hendri Satrio menilai pernyataan atau sikap politik anggota DPR RI Fraksi PDIP Deddy Sitorus, seharusnya dilihat secara utuh dan dalam konteks menyeluruh.
Hal ini merespons desakan bernuansa politis agar Deddy Yevri Sitorus dinonaktifkan akibat video lamanya pada Desember 2024, yang dipotong dan beredar di media sosial belakangan ini.
Menurut Hendri, yang terpenting adalah bagaimana langkah dan ucapan Deddy tetap membawa manfaat bagi masyarakat yang ia wakili.
Baca juga: Ari Junaedi Bicara Desakan Penonaktifan Deddy Yevri Sitorus PDIP, Singgung Mirip Kasus Ahok
“Menurut saya harus dilihat the whole context ya. Bila ada statement yang mengganggu dari Deddy Sitorus, menurut saya masih wajar dan normal. Yang paling penting adalah bagaimana yang dilakukan Deddy itu bermanfaat bagi rakyat yang dia wakili,” kata Hendri, Kamis (4/9/2025).
Dia pun menambahkan, kinerja Deddy Sitorus seharusnya menjadi tolok ukur utama dalam penilaian.
Apalagi, selama konstituen di daerah pemilihan merasa puas dengan kerja politiknya, menurut Hendri, partai juga seharusnya tidak mempermasalahkan.
“Jadi harus dilihat konteks secara menyeluruh dan bagaimana kinerja Deddy selama ini. Selama rakyat yang dia wakili happy dengan kinerjanya Deddy, ya menurut saya mestinya PDIP juga happy,” tandasnya.
Sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPR RI menyampaikan permintaan maaf kepada publik, jika angotanya yakni Deddy Sitorus dan Sadarestuwati, melakukan kesalahan dan kekhilafan.
Hal itu disampaikan Anggota DPR RI F-PDIP Said Abdullah merespons sorotan publik terhadap Deddy dan Sadarestuwati.
Deddy Sitorus dipersoalkan setelah potongan video pernyataannya di salah satu televisi swasta dinilai membandingkan DPR dengan rakyat.
Sementara itu, Sadarestuwati mendapat kritik karena ikut berjoget dalam acara Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD bersama Anggota DPR Fraksi PAN, Surya Utama (Uya Kuya), dan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio).
"Saya sebagai anggota fraksi PDI Perjuangan atas nama Pak Deddy Sitorus Ibu Sadarestuwati, sungguh-sungguh minta maaf jika kemudian ada kesalahan, kekhilafan, yang dilakukan oleh Pak Deddy dan Ibu Sadarestu, dengan segala kerendahan hati kami minta maaf,” kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Said menilai DPP akan menelaah persoalan ini secara menyeluruh.
Viral Chat Asusila Bongkar Aksi Guru di Lubuklinggau, Polisi Gerak Cepat Amankan Pelaku |
![]() |
---|
Wahyudin Moridu Dipecat Usai Video Rampok Negara Viral, Kini Jualan Es Batu di Gorontalo |
![]() |
---|
Kenapa Scroll Media Sosial Bikin Candu? Ini Alasan Psikologisnya |
![]() |
---|
5 Prompt Gemini AI Foto Diri di Puncak Gunung, Hasilnya Keren dan Tampak Nyata |
![]() |
---|
Waka MPR Akbar Supratman Dukung Kebijakan 1 Orang 1 Akun Media Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.