Minggu, 5 Oktober 2025

6.501 Prajurit dari 13 Negara Ikut Latihan Militer Super Garuda Shield 2025 di Indonesia

Sebanyak 6.501 prajurit dari 13 negara resmi menggelar Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Indonesia.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Gita Irawan/Tribunnews.com
Super Garuda Shield - Upacara Pembukaan Super Garuda Shield 2025 di Seskoal Jakarta pada Senin (25/8/2025). Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita bersama para petinggi TNI dan militer serta duta besar negara sahabat berfoto bersama. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 6.501 prajurit dari 13 negara resmi menggelar Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Indonesia.

Sebanyak 13 negara tersebut yakni Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Brazil, Jepang, Republik Korea, Singapura, dan Selandia Baru.

Dalam latihan yang diinisiasi atas kerjasama TNI dengan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (USINDOPACOM) tersebut TNI mengerahkan 4.105 prajurit, Amerika Serikat 1.347 prajurit, Australia 254 prajurit.

Kemudian Kanada 35 prajurit, Inggris 3 prajurit, Jepang 490 prajurit, Korea Selatan 100 prajurit, Belanda 84 prajurit, Selandia Baru 3 prajurit, Singapura 62 prajurit, Jerman 4 prajurit, Perancis 10 prajurit, dan Brazil 4 prajurit.

Tercatat, Brazil menjadi pendatang baru yang mengirimkan pasukannya dalam latihan yang telah digelar secara rutin sejak tahun 2008 tersebut.

Pada Super Garuda Shield tahun 2024 sebelumnya, Brazil tercatat hanya mengirimkan pengamat atau observer.

Selain itu, terdapat juga total 22 observer atau pengamat dari 12 negara.

Sebanyak 12 negara yang mengirimkan pengamatnya yakni Kanada, Prancis, Belanda, Inggris, Jerman, Brazil, Selandia Baru, India, Malaysia, Kamboja, Timor Leste dan Papua Nugini.

Terdapat lima negara yang mengerahkan alutsistanya dalam latihan tersebut yakni Indonesia, Amerika, Australia, Jepang, dan Prancis.

Garuda Shield merupakan latihan militer gabungan tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat ( US Army ).

Versi terbarunya dikenal sebagai Super Garuda Shield, yang telah berkembang menjadi latihan multinasional terbesar di Asia Tenggara.

Alutsista yang dikerahkan diantaranya helikopter Black Hawk, helikopter Apache, helikopter Panther, helikopter Caracal, dan pesawat terbang Osprey.

Latihan yang melibatkan pasukan baik di matra darat, laut, dan udara tersebut diselenggarakan di sejumlah lokasi di antaranya Seskoal Jakarta, PMPP TNI Bogor, Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja Sumatera Selatan, dan Puslatpur Marinir IX Dabo Singkep Kepulauan Riau.

Terdapat sebanyak 11 bidang materi yang dilatihkan di antaranya Staffex (materi mengenai prosedur pengambilan keputusan kepemimpinan dan perintah operasi), Cyberex (materi mengidentifikasi, mengamankan, mempertahankan dari ancaman Siber), Airborne Operations, Jungle FTX, dan Special Operation Force (Operasi Pasukan Khusus).

Selain itu juga Military Free Fall (terjun bebas militer), Infiltrasi, Air Assault (serangan udara), Amphibious Operation (operasi amphibi yang dilakukan prajurit marinir TNI AL), Engineer Civil Action Project (pembangunan sarana dan prasarana desa), dan Combine Arm Life Fire Exercise (CALFEX) (latihan penembakan munisi tajam terintegrasi antar kecabangan).

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam amanatnya yang dibacakan Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita mengatakan latihan gabungan bersama Super Garuda Shield tahun 2025 bukanlah sekedar latihan militer.

Namun, lanjut Agus, latihan tersebut adalah wadah kepercayaan, jembatan persahabatan, serta mercusuar komitmen bersama kita untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.

Tahun ini, kata Agus, menjadi tonggak penting melanjutkan keberhasilan latihan gabungan bersama Super Garuda Shield tahun 2024. 

Hal itu disampaikannya dalam Upacara Pembukaan Super Garuda Shield 2025 di Seskoal Jakarta pada Senin (25/8/2025).

"Latihan kali ini dilaksanakan dengan skala yang lebih luas dan makna yang lebih dalam. Dengan keterlibatan negara-negara sahabat yang mengirimkan personel dan alutsista serta perwira pengamat latihan, ini benar-benar mencerminkan semangat solidaritas, multinasional, dan interoperabilitas," ungkap Agus.

Agus juga mengatakan seluruh rangkaian tidak hanya ditujukan untuk memperkuat kemampuan militer, tetapi juga untuk membangun rasa saling percaya, persaudaraan, dan solidaritas yang akan terus hidup jauh setelah latihan ini berakhir. 

Ia mengajak seluruh negara peserta Super Garuda Shield tahun 2025 untuk menjadikan latihan tersebut sebagai sumber inspirasi, menguatkan kesatuan, meningkatkan kesiapsiagaan, dan menegaskan kembali komitmen bersama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas. 

"Mari kita laksanakan latihan ini dengan sepenuh hati dan semangat juang yang tinggi, tunjukkan disiplin dan profesional yang terbaik. Namun, ingatlah, tidak hanya sekedar taktik dan manuver, latihan ini adalah tentang bagaimana membangun fondasi perdamaian melalui persatuan dan saling menghormati," pungkasnya.

Sementara itu, Komandan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (US-INDOPACOM) Laksamana Samuel Paparo mengatakan yang terpenting dalam latihan tersebut adalah membangun persahabatan dan hubungan yang erat di antara para prajurit baik di level pimpinan maupun di tingkat bawah. 

Sehingga, kata dia, apabila tiba saatnya dapat langsung berkomunikasi dan memulai kerja sama berdasarkan kepercayaan yang mendalam.
Atas nama US INDOPACOM, ia berterima kasih kepada TNI atas penyelenggaraan Super Garuda Shield. 

Ia juga berterima kasih kepada negara-negara yang terlibat.

"Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjadikannya yang terbaik, dan tahun depan menjadikannya lebih besar dan lebih baik lagi," pungkasnya.

Turut hadir dalam upacara pembukaan tersebut KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, KSAU Marsekal M Tonny Harjono, serta para pejabat utama Markas Besar TNI 

Hadir pula sejumlah Duta Besar dan perwakilan dari negara-negara sahabat yang terlibat dalam latihan itu.

Juga hadir sejumlah perwakilan anggota Komisi I DPR RI.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved