OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja
Sempat Didesak Mundur dari Wamenaker, Noel Ebenezer Kini Terjaring OTT KPK
Presiden Partai Buruh Said Iqbal pernah menilai Immanuel Ebenezer bukan sosok yang tepat untuk jadi Wamenaker. Ia mendesak pencopotan Noel.
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel Ebenezer terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (21/8/2025).
OTT KPK adalah metode penindakan di mana KPK menangkap langsung pelaku tindak pidana korupsi saat mereka sedang melakukan aksi, misalnya menerima atau menyerahkan suap.
Tujuannya jelas: menangkap basah pelaku (red-handed) dan mengamankan bukti-bukti kuat. Bukti ini nantinya sangat krusial dalam proses hukum.
Adapun Noel baru dilantik menjadi Wamenaker pada 21 Oktober 2024 lalu bersama 55 Wakil Menteri lainnya di Istana Negara oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baru 10 bulan menjabat, Noel Ebenezer, harus berurusan dengan KPK. Ia ditangkap bersama puluhan orang lainnya di lingkungan Kemnaker.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Cahyanto mengatakan, Noel Ebenezer ditangkap atas kasus dugaan pemerasan terhadap perusahaan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"(Dugaan) pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)," jelas Fitroh, Kamis.
Dengan terjaringnya Noel Ebenezer, maka ia menjadi Wakil Menteri pertama di Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo-Gibran yang terjaring OTT KPK.
Dianggap Tak Layak, Noel Ebenezer Harus Dicopot
Jauh sebelum peristiwa OTT ini, berbagai pihak sudah melemparkan kritik terhadap Noel Ebenezer.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal pernah menilai Noel Ebenezer termasuk Yassierli bukan sosok yang tepat untuk mengemban jabatan Wamenaker dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker).
Sebab, keduanya tak punya keberanian untuk mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan.
Baca juga: Dikenal Ramah, Pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Kaget Wamen Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK
Omnibus Law adalah satu aturan yang meringkas banyak aturan yang ada.
Dalam kasus Omnibus Law UU Cipta Kerja, para buruh menolak aturan itu karena pembayaran upah minimum kembali pada konsep upah murah.
Penolakan terhadap UU Cipta Kerja juga didasari karena outsourcing diberlakukan seumur hidup.
Menurut Said Iqbal, baik Noel Ebenezer maupun Yassierli, keduanya tak memiliki pengetahuan ketenagakerjaan.
"Kalau kita melihat objektif, sudut pandang objektif tidak ada melihat pribadinya, rasanya Menaker dan Wamenaker ini bukan orang yang tepat di bidang ketenagakerjaan."
"Orang nggak berani itu karena nggak punya dasar hukum, orang nggak punya pengetahuan, orang yang tidak terbiasa bersentuhan dengan buruh," kata Said Iqbal kepada awak media di Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2024).
Said Iqbal menilai, kedua tokoh tersebut tak akan membantu rakyat terutama buruh dalam memperjuangkan pekerjaannya.
"Saya tidak yakin, pasti mereka akan berlindung di ketiaknya presiden."
"Tentang upah minimum saja menunggu arahan presiden, dan kesejahteraan bukan hanya upah, itu kan kaset lama yang diputar ulang," tegas Said Iqbal.
Belakangan, kasus bangkrutnya PT Sritex membuat buruh gempar. Pasalnya, buruh yang dirumahkan berjumlah ribuan orang.
Noel Ebenezer maupun Yassierli pun didesak untuk menyelesaikan perkara ini.
Karena dianggap tak memberikan solusi yang efektif, Said Iqbal lantas mengusulkan kepada Prabowo Subianto untuk mencopot Noel Ebenezer dari kursi Wamenaker.
Said Iqbal menilai, Immanuel Ebenezer tidak mampu mengatasi permasalahan perusahaan tekstil itu hingga memaksa melakukan pemutusan hubungan kerja kepada ribuan karyawannya.
"Partai Buruh meminta copot itu Menaker dan Wamenaker. Ngurusin Sritex saja enggak bisa. Apalagi ngurusin pabrik-pabrik di seluruh Indonesia," kata Said Iqbal, Selasa (4/3/2025).
Said menilai Noel Ebenezer hanya mengumbar janji tanpa realisasi.
“Ini ngomongnya doang, tidak ada PHK, tidak ada PHK, ternyata PHK."
"Begitu di-PHK, enggak ngerti mekanismenya. Bagaimana menjadi Menteri, menjadi Wakil Menteri?” tegas Said Iqbal.
Lantas siapa sebenarnya Immanuel Ebenezer alias Noel Ebenezer?
Profil Noel Ebenezer
Noel diketahui merupakan lulusan S1 Sosial Universitas Satya Negara tahun 2004.
Ia lahir pada 22 Juni 1975 di Riau.
Belakangan terungkap, Noel, adalah "orang" Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Noel pernah menjadi Ketua Relawan Indonesia Jokowi Mania (JoMan) pada Pilpres 2019.
Keaktifannya sebagai relawan Jokowi, membawa Noel menjadi Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak perusahaan di lingkungan Holding PT Pupuk Indonesia (Persero).
Jabatan itu diembannya sejak Juni 2021 hingga Maret 23 Maret 2022.
Kemudian, pada Pilpres 2024, ia mendukung Prabowo Subianto.
Bahkan, Noel menjadi Ketua Relawan Prabowo. Ia juga bergabung dengan Gerindra.
Dikutip dari laman resmi Kemnaker, Noel kemudian bergabung ke pemerintahan Presiden Prabowo, setelah dilantik sebagai Wamenaker pada Oktober 2024.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Endra Kurniawan/Rahmat Fajar Nugraha/Igman Ibrahim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.