OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja
KPK OTT Wamenaker Noel, Diibaratkan Gol Bunuh Diri hingga Momentum Bersih-bersih Kabinet Prabowo
Ada yang mengibaratkan OTT KPK terhadap Wamenaker sebagai gol bunuh diri, hingga momentum bersih-bersih kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menilai posisi yang diemban Noel memang sangat rentan terhadap godaan, terutama karena kerap berhadapan dengan kasus pelanggaran ketenagakerjaan yang melibatkan perusahaan besar.
“Bang Noel ini kan kalau kita lihat sepak terjangnya memang menangani kasus ya dalam ketenagakerjaan."
"Sehingga memang rentan sekali kalau menangani kasus itu, apalagi kasus-kasus yang terkait dengan pelanggaran-pelanggaran perusahaan. Rentan,” jelas Said kepada Tribunnews.com, Kamis.
Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya dialami pejabat, melainkan juga serikat buruh maupun pengacara yang mendampingi buruh.
“Kan saya pemimpin buruh, banyak saya jumpai juga kawan-kawan saya di serikat buruh rentan disogok, rentan digoda, dan bahkan maaf memang begitu rentan kitanya sendiri memeras,” imbuh dia.
3. Jadi Momentum Evaluasi Kabinet
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menegaskan OTT KPK terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer menjadi peringatan keras bagi seluruh pejabat negara.
Prasetyo Hadi menyebut kasus tersebut bisa menjadi momentum evaluasi bagi kabinet Prabowo-Gibran.
Namun, evaluasi tersebut belum tentu berujung pada reshuffle kabinet.
“Ya tentu justru dengan kejadian ini akan, barangkali akan semakin keras kita memberikan dan mengingatkan kepada seluruh jajaran, tidak hanya kepada kabinet, ini kan sekali lagi membuktikan bahwa memang korupsi ini sudah sedemikian masuk kategori kalau penyakit ini stadium 4 stadium lanjut gitu."
"Itu ya berlaku untuk tidak hanya kepada pejabat negara, kepada semuanya gitu. Memang PR besar kita gitu,” jelasnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Daftar Mobil dan Motor yang Disita KPK dari OTT Wamenaker Noel: Ada Mobil Sport Ikonik asal Jepang
4. Momentum Bersih-bersih Kabinet Prabowo
Direktur Komunikasi GREAT Institute, Khalid Zabidi, menyampaikan apresiasi atas kerja konsisten KPK dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
GREAT Institute adalah lembaga pemikiran (think tank) yang didirikan mendukung pemikiran progresif revolusioner Presiden Prabowo Subianto.
GREAT yang merupakan singkatan dari Global Research on Economics, Advance Technology, and Politics, diluncurkan di Jakarta Selatan pada Selasa (3/6/2025).

Menanggapi OTT KPK ini, Khalid mengimbau kepada para penyelenggara negara agar mematuhi arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang secara tegas dan terang dalam pidato kenegaraan di Sidang Bersama DPR RI dan MPR RI, pada 15 Agustus 2025, menyatakan komitmennya memberantas korupsi.
"Saya pikir Presiden sudah tegas dan jelas sikapnya terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi, saya berharap para jajaran kabinet dan penyelenggara negara lainnya agar mematuhi perintah Presiden Prabowo untuk tidak melakukan korupsi dalam menjalankan tugas mereka, komitmen Presiden ini harus didukung penuh," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.