Senin, 29 September 2025

HUT Kemerdekaan RI

Tarian Kabasaran Tampil Memukau di Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI

Barisan Kabasaran dipimpin langsung oleh Brigjen Pol. Chris Pusung sebagai pemimpin pasukan.

Ist
KABASARAN - Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) mencatat sejarah dengan menghadirkan Tari Kabasaran, tarian perang tradisional Minahasa, di halaman Istana Merdeka pada Minggu (17/8/2025) petang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) mencatat sejarah dengan menghadirkan Tari Kabasaran, tarian perang tradisional Minahasa, di halaman Istana Merdeka pada Minggu (17/8/2025) petang.

Penampilan ini menjadi kali pertama Kabasaran tampil di panggung kenegaraan.

Sebanyak 200 penari Kabasaran dari berbagai unsur Kawanua, termasuk Pengurus DPP KKK, Generasi Muda Kawanua, dan sanggar seni keluarga besar Kawanua, menampilkan gerakan gagah dan penuh wibawa dalam upacara penurunan bendera. 

Dengan mengusung judul “Kawasaran Sumiri Tona’as Wangko Um Banua”, pertunjukan ini menggambarkan semangat Waraney Minahasa, para prajurit penjaga kampung yang siap mempertaruhkan jiwa raga demi rakyat.

Koreografi disusun oleh Tim Kesenian KKK berdasarkan adat Minahasa, dipadukan dengan sentuhan kontemporer dari koreografer Eko Supriyanto, menghasilkan tontonan spektakuler yang menggetarkan.

Barisan Kabasaran dipimpin langsung oleh Brigjen Pol. Chris Pusung sebagai pemimpin pasukan.

“Kabasaran bukan sekadar tarian. Ia adalah simbol keberanian, kehormatan, dan kesiapsiagaan menjaga tanah leluhur,” ujar Angelica Tengker, Ketua Umum DPP KKK, dalam keterangannya, Senin (18/8/2025).

Penampilan Kabasaran di Istana Merdeka bukan semata hiburan, melainkan pernyataan identitas: bahwa budaya Indonesia sanggup berdiri sejajar dengan modernitas, memperkuat karakter kebangsaan, dan menjadi kekuatan pemersatu bangsa.

Tarian Bhinneka: Harmoni dalam Keberagaman

Selain Kabasaran, KKK juga berpartisipasi dalam Tarian Bhinneka bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Sebanyak 20 mahasiswa IBM ASMI turut serta, menegaskan bahwa generasi muda Kawanua tidak hanya mewarisi, tetapi juga siap menghidupkan semangat kebersamaan di panggung nasional.

Tarian Bhinneka membawa pesan penting: keberagaman adalah kekuatan bangsa. Ketika langkah dan gerak tari menyatu, tercipta harmoni yang mencerminkan wajah Indonesia yang majemuk namun tetap satu.

Filosofi Kawanua

Filosofi Sitou Timou Tumou Tou — manusia hidup untuk memanusiakan manusia — menjadi kompas moral Kawanua. Sementara semangat Mapalus atau gotong royong menjadi napas kebersamaan yang menggerakkan komunitas ini di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.

Di usia 80 tahun kemerdekaan, Indonesia bukan lagi bangsa yang mencari bentuk, melainkan bangsa yang memperkuat kualitasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan