Selasa, 7 Oktober 2025

HUT Kemerdekaan RI

Wakapolri Ingatkan Jajarannya Pengamanan Profesional HUT RI Harus Memberikan Rasa Aman & Sejuk

Wakalpori meminta seluruh personel disiplin dan bertanggung jawab agar masyarakat tetap merasa aman dan nyaman.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
Fahmi Ramadhan/Tribunnews.com
PENGAMANAN HUT RI - Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo memberikan arahan kepada personel yang bertugas dalam pengamanan rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo memberikan arahan kepada personel yang bertugas dalam pengamanan rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).

Komjen Pol Prof Dr Dedi Prasetyo adalah Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) yang baru dilantik satu hari tepatnya, Sabtu (16/8/2025) kemarin. 

Baca juga: Jejak Proklamasi: Mesin Ketik, Teks Sakral, dan Kabar Kemerdekaan yang Telat Sampai Daerah

Ia dikenal sebagai sosok jenderal yang tidak hanya berprestasi di bidang operasional kepolisian, tetapi juga di dunia akademik dan kepemimpinan strategis.

Menurut Komjen Pol Dedi Prasetyo, arahan khusus kepada petugas Ditlantas Polda Metro Jaya mengingat tinggi pergerakan masyarakat menuju kawasan Monas dan Gelora Bung Karno.

 

 

Diperkirakan pergerakan masyarakat akan mencapai 200 ribu hingga 300 ribu orang. 

Massa tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Jawa Barat. 

Dengan keterbatasan kantong parkir, ia meminta seluruh personel disiplin dan bertanggung jawab agar masyarakat tetap merasa aman dan nyaman.

"Kita jangan sampai under estimate, apabila masyarakat benar-benar memenuhi jalur dari Monas hingga GBK, kita harus siap, kehadiran polisi harus memberi rasa aman dan sejuk bagi masyarakat," tegas Dedi dalam keterangan Minggu (17/8/2025).

Wakapolri juga menekankan dua aspek penting, humanis namun tetap tegas. 

Ia meminta jajaran mengedepankan pendekatan persuasif dalam menghadapi masyarakat, namun tidak ragu untuk bertindak tegas terhadap tindakan yang membahayakan keselamatan.

"Untuk hal-hal tertentu yang membahayakan, tidak ada toleransi. Tapi untuk menghadapi masyarakat, gunakan pendekatan humanis. Jangan terpancing provokasi," jelasnya.

Selain itu, Wakapolri meminta dukungan penuh dari seluruh satuan, termasuk Brimob dan Sabhara, untuk memperkuat pengamanan. 

Personel cadangan diminta siaga sebagai lapis kedua guna membantu pengaturan lalu lintas hingga pengendalian massa. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved