Jumat, 3 Oktober 2025

Dua Santri asal Indonesia Raih Medali Emas dalam Kompetisi Robotik Internasional di Korea Selatan

Dalam rentang Juni hingga Agustus 2025, keduanya mengoleksi medali bergengsi sekaligus undangan kehormatan di berbagai ajang dunia

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
dok pribadi
JUARA ROBOTIK - Muhammad Sattar Arrayyan dan Altamis Badiuz Jadallah, kakak beradik siswa Nurul Fikri Boarding School Bogor berhasil  mengharumkan nama Indonesia di kancah robotik dan olahraga drone internasional.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Muhammad Sattar Arrayyan dan Altamis Badiuz Jadallah, kakak beradik siswa Nurul Fikri Boarding School Bogor berhasil  mengharumkan nama Indonesia di kancah robotik dan olahraga drone internasional. 

Dalam rentang Juni hingga Agustus 2025, keduanya mengoleksi medali bergengsi sekaligus undangan kehormatan di berbagai ajang dunia.

Perjalanan prestasi mereka dimulai pada 14–15 Juni 2025 di Johor Bahru, Malaysia, dengan meraih medali perak kategori Master Creative Design pada International Youth Robotic Competition (IYRC) ASEAN 2025.

Puncaknya, pada 5–6 Agustus 2025, di Sangmyung University, Cheonan, Korea Selatan, mereka berhasil menyabet medali emas kategori Senior Creative Design pada IYRC tingkat dunia.

Kompetisi ini diikuti peserta dari 20 negara, menjadi bukti bahwa inovasi dan kreativitas anak bangsa mampu bersaing di level global.

Sattar dan Altamis mendapat kehormatan sebagai perwakilan pertama Indonesia yang diundang sebagai pemain VIP pada 2025 Global Drone Sports Competition yang digelar World Drone Sports Competition Korea.

Baca juga: Membedakan Manusia dan Robot, Tantangan Baru di Era AI

Bertanding di kategori Drone Basketball pada 8–9 Agustus 2025 di OSCO 2 Hall, Cheongju, keduanya juga memperoleh pelatihan gratis sebagai tamu istimewa.

Rangkaian agenda internasional mereka ditutup dengan keikutsertaan pada FIRA Robo World Cup and Summit 2025 di Daegu, Korea Selatan, pada 11–12 Agustus 2025.

FIRA dikenal sebagai kompetisi robotik tertua di dunia sekaligus ajang berkumpulnya inovator, peneliti, dan atlet robotik dari berbagai negara.

“Alhamdulillah, prestasi ini hasil dari kerja keras dan dukungan keluarga, sekolah, serta pembina. Semoga menjadi inspirasi bagi santri lain untuk terus berkarya,” ujar Sattar mewakili tim Garuda Muda Roboteam Indonesia.

Sattar, yang akrab disapa Attar, kini berusia 15 tahun, sementara sang adik, Altamis, berusia 13 tahun.

Keduanya adalah putra Mayor Cba. TNI AD Satangair Ardiyansah, SE.

Dengan sederet prestasi ini, Garuda Muda Roboteam Indonesia bukan hanya mengharumkan nama sekolah dan bangsa, tetapi juga membuka jalan bagi generasi muda Indonesia untuk berkiprah di bidang teknologi robotik dan olahraga drone di panggung dunia.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved