Saatnya Talenta Sains Indonesia Bersinar di Dunia Technopreneurship
Yayasan Prasetiya Mulya berkomitmen menjadi solusi nyata untuk mengurangi kesenjangan akses pendidikan melalui Beasiswa Bakti Prestasi.
Penulis:
willy Widianto
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Disparitas ekonomi yang masih lebar di Indonesia membuat akses pendidikan tinggi berkualitas menjadi tantangan utama bagi para pelajar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, hanya sekitar 10,2 persen penduduk usia di atas 15 tahun telah menyelesaikan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Kontrasnya terlihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi yang pada 2023 hanya mencapai 31,45 %, artinya hanya sepertiga dari generasi usia kuliah yang memiliki akses ke pendidikan tinggi.
Indonesia adalah negara majemuk dengan keberagaman etnis, budaya, agama, dan latar belakang sosial.
Di tengah kemajemukan ini, pendidikan menjadi kunci untuk menjembatani perbedaan sekaligus membentuk masyarakat yang inklusif dan toleran.
Menjawab urgensi tersebut, Yayasan Prasetiya Mulya berkomitmen menjadi solusi nyata untuk mengurangi kesenjangan akses pendidikan melalui Beasiswa Bakti Prestasi.
Fathony Rahman, DBA, perwakilan Universitas Prasetiya Mulya, menjelaskan bahwa dirinya tidak ingin talenta terbaik bangsa tertinggal hanya karena keterbatasan akses terhadap pendidikan tinggi berkualitas, terutama dalam bidang technopreneurship.
"Karena itu, kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siswa-siswi SMA Negeri berprestasi untuk bergabung dalam program yang dirancang khusus bagi mereka yang berprestasi di tingkat olimpiade sains dan kompetisi setara lainnya," kata dia di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Prof.Dr. Djisman S. Simandjuntak selaku ketua Ketua Pengurus Yayasan Prasetiya Mulya mengungkapkan sebagai permulaan pihaknya menargetkan dari SMA-SMA negeri di Jabodetabek terlebih dahulu.
"Kedepannya, Beasiswa Bakti Prestasi akan bercakupan nasional. Dengan begitu, Prasetiya Mulya kedepannya semakin merefleksikan keragaman Indonesia," ujar dia.
Melalui inisiatif ini, Yayasan Prasetiya Mulya berharap dapat melahirkan pemimpin masa depan yang mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan keberagaman bangsa.
“Untuk tahun ajaran 2025/2026, dari ratusan pendaftar, mereka tersebar di tiga fakultas atau sekolah yang ada di Prasmul, yaitu Sekolah Bisnis dan Ekonomi, Sekolah Science Technology Engineering & Mathematics, serta Sekolah Hukum dan Studi Internasional," ungkap Fathony.
Baca juga: Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa Unggulan 2025 Ditunda, Ini Alasannya
Beasiswa Bakti Prestasi 2026 merupakan wujud komitmen Yayasan Prasetiya Mulya untuk menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan toleran, sekaligus mendorong kesadaran akan pentingnya keberagaman dalam pendidikan.
Tanoto Foundation Buka Beasiswa Liputan Pendidikan 2025 untuk Jurnalis Indonesia, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Jembatani Donatur dan Panti Asuhan, Krisan Valerie Sangari Inisiasi Baku Bantu Sulut |
![]() |
---|
3 Jalur Seleksi Masuk PTN 2026, Cek Kuota, Syarat, dan Jadwalnya |
![]() |
---|
Ini Dia Daftar Pemenang Energy Debate Championship Pertamina Goes to Campus 2025 |
![]() |
---|
KJMU 2025 Tahap 2 Dibuka Hari Ini, Cek Cara Bikin Akun, Daftar, dan Link Resminya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.