HUT Kemerdekaan RI
10 Acara Inti Cocok untuk Malam Tirakatan, Tak Melulu Menonton Film Kemerdekaan
Malam tirakatan, tradisi Jawa yang digelar setiap 16 Agustus tak melulu hanya menonton film kemerdekaan, bisa dilengkapi acara inti lainnya
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Malam tirakatan, tradisi Jawa yang digelar setiap 16 Agustus sebagai bentuk syukur dan refleksi menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus, identik dengan suasana khidmat, doa bersama, dan kebersamaan warga.
Dalam artikel “Tradisi Tirakatan dalam Konteks Budaya Jawa” oleh Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra (2018), dijelaskan, tirakatan adalah tradisi laku prihatin yang menggabungkan spiritualitas Jawa dengan nilai nasionalisme.
Acara ini bertujuan untuk refleksi kolektif dan penguatan identitas komunitas.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, 2020), menyebutkan malam tirakatan merupakan wujud syukur masyarakat Jawa atas kemerdekaan, dengan elemen seperti doa, tumpengan, dan hiburan rakyat untuk menjaga semangat kebangsaan.
Selain doa dan sambutan, acara inti yang mendidik dan menghibur menjadi elemen penting untuk memperkuat semangat nasionalisme.
Meski menonton film bertema kemerdekaan sering menjadi pilihan, ada banyak alternatif lain yang tak kalah bermakna, interaktif, dan hemat biaya.
Seperti halnya pesta kostum bertema kemerdekaan hingga dramatisasi cerita perjuangan bisa disajikan sebagai pelengkap selain memutar film kemerdekaan.
Pada intinya pilihan acara-acara ini dirancang untuk mengedukasi, menghibur, dan mempererat gotong royong, berdasarkan tradisi masyarakat dan praktik umum.
Berikut adalah 10 acara inti yang cocok untuk malam tirakatan di tingkat RT/RW/desa:
1.Dramatisasi Cerita Perjuangan Kemerdekaan
Kelompok pemuda atau anak-anak mementaskan teater sederhana tentang momen bersejarah, seperti Proklamasi 1945 atau Pertempuran Surabaya.
Baca juga: 5 Contoh Susunan Acara Malam Tirakatan 17 Agustus Tingkat RT, RW, dan Desa
Durasi 15-20 menit, dengan kostum merah-putih dan properti seperti bambu runcing, acara ini menghidupkan semangat pahlawan secara langsung.
Latihan minimal 2-3 hari, hindari dialog sensitif, gunakan pengeras suara sederhana.
Rekomendasi ini lebih interaktif dibandingkan film, melibatkan warga, dan mendidik anak-anak tentang sejarah.
Rencana biaya disinyalir minim, cocok untuk lapangan atau balai desa; tambahkan lagu perjuangan untuk suasana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.