5 Destinasi Wisata Indonesia yang Wajib Dikunjungi di Tahun 2025: Wae Rebo hingga Pulau Padar
Berikut ini 5 destinasi wisata di Indonesia yang bisa dikunjungi di tahun 2025. Termasuk Pantai Kelingking hingga Wae Rebo.
Penulis:
timtribunsolo
Editor:
Garudea Prabawati
Sementara itu, untuk pengalaman lebih, pengunjung dapat melakukan trekking ke dasar air
terjun, dengan jalur menantang melewati aliran sungai dan tangga bambu.
3. Pulau Padar, Labuan Bajo, NTT

Pulau Padar adalah ikon dari Taman Nasional Komodo.
Sebuah pemandangan sureal yang tak ada duanya dapat dinikmati dari puncak pulau.
Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan tiga pantai yang memiliki warna pasir
berbeda-beda, yakni pasir berwarna putih, hitan dan merah muda.
Waktu mendaki terbaik adalah saat matahari terbit (sunrise) atau saat matahari tenggelam
(sunset), mengutip TribunVideo.com.
Apabila pengunjung ingin mendaki saat sunrise, maka harus berangkat dari Labuan Bajo
sejak dini hari disertai dengan udara yang lebih sejuk.
Sementara itu, mendaki saat sunset akan menawarkan warna langit yang lebih dramatis.
4. Danau Kaolin, Belitung

Danau Kaoling di Belitung merupakan bukti bahwa lokasi bekas penambangan bisa berubah menjadi destinasi yang fotogenik, mengutip Pos Belitung.
Airnya yang berwarna biru menyala kontras dengan daratan sekitarnya yang berwarna putih
bersih, yang menciptakan lanskap yang mirip dengan negara lain.
Akses menuju Danau Kaolin ini cukup mudah karena lokasinya tidak jauh dari pusat kota Tanjung Pandang dan sangat mudah dijangkau dengan kendaran.
Setiap sudut danau sangat menarik untuk difoto, baik itu pagi hari maupun sore hari saat
cahaya matahari tidak terlalu terik.
Namun meskipun warna airnya sangat cantik, pengunjung tidak disarankan untuk berenang, karena kandungan mineral dari bekas tambang memiliki efek kurang baik bagi Kesehatan.
5. Desa Wisata Wae Rebo, Flores, NTT

Terletak di ketinggian 1.200 mdpl, Wae Rebo menawarkan lebih dari sekadar pemandangan,
namun juga pengalaman budaya yang mendalam.
Desa adat ini terkenal dengan tujuh rumah kerucutnya (Mbaru Niang) yang ikonik.
Sering diselimuti kabut tipis, membuat desa ini dijuluki negeri di atas awan.
Keunikan desa ini terletak pada arsitektur rumah adat Mbaru Niang yang langka serta kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat Manggarai.
Perjalanan untuk menuju desa ini pengunjung perlu melakukan trekking selama 2-3 jam
melewati hutan belantara.
(mg/Nur Hidayah) (Tribun Travel/Elizabeth Natasha) (PosBelitung.com)
Peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.