Bukan Hanya Gibran, Sri Mulyani Juga Pernah Pakai Atribut One Piece

TRIBUNNEWS.COM - Bendera serial manga dan anime asal Jepang, One Piece, yang dikibarkan di sejumlah tempat dan media sosial menjelang peringatan HUT ke-80 RI viral di media sosial.

Jolly Roger atau bendera berwarna hitam dengan gambar tengkorak bertopi jerami yang ada dalam cerita One Piece itu dikibarkan di kendaraan, rumah, bahkan di jalan.

Pengibaran bendera itu disebut sebagai ekspresi kekecewaan warga terhadap kinerja pemerintah, dan sebagai bentuk perlawanan terhadap keadaan sosial dan politik yang ada saat ini.

Sebelum pengibaran bendera ini viral, ternyata ada sejumlah pejabat yang pernah mengenakan atribut One Piece.

Selain Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, ternyata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga pernah mengenakan atribut manga dan anime karya Eiichiro Oda tersebut.

Sri Mulyani

Sri Mulyani pernah mengunggah fotonya menggunakan topi yang identik dengan Monkey D. Luffy.

Pada topi yang dikenakan oleh Sri Mulyani itu terdapat tulisan Indonesia.

Ia mengunggah foto itu di akun Instagram pribadinya @smindrawati pada 30 Juli 2023 dengan caption sebagai berikut:

Baca juga: Sosok Respati Ardi, Wali Kota Solo Perbolehkan Pasang Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI

Luffy style ...

Siapa tokoh idolamu..?

Menurutmu values apa yang mengesankan dari One Piece.? 

Friendship and help those in need.
Pursue your dream - never give up and loosing hope.

There are so many ways to teach wisdom and good values.
Banyak cara mengajarkan kebajikan dan menjadi bijaksana.

Tetap memilih menjadi orang baik dan bijak..!

Jakarta, July 2023.

Dilansir laman One Piece Fandom, topi jerami yang dikenakan oleh Luffy pernah dipakai oleh Gol D. Roger dan Shanks.

Topi itu melambangkan impian Luffy untuk menjadi Raja Bajak Laut dan mengejar harta karun One Piece.

Luffy mendapatkan topi itu saat masih kecil. Topi itu merupakan pemberian Shanks.

Ia berjanji akan mengembalikan topi itu kepada Shanks begitu dirinya menjadi bajak laut yang hebat atau Raja Bajak Laut.

Kemudian, selama perjalanan Bajak Laut Topi Jerami ke Pulau Manusia Ikan, tokoh bernama Silvers Rayleigh mengungkapkan bahwa topi jerami ini awalnya milik Gol D. Roger. 

Adapun topi jerami mewakili semangat Luffy yang bebas dan menentang otoritas korup, seperti Pemerintah Dunia atau Tenryuubito.

Topi ini sering dikaitkan dengan momen-momen pemberani, seperti saat Luffy menghadapi musuh kuat atau melindungi teman-temannya, menjadikannya ikon perlawanan terhadap ketidakadilan.

Gibran Rakabuming Raka

Gibran pernah mengenakan simbol jolly roger topi jerami saat kampanye Pilpres 2024.

Lambang itu ia pakai dalam bentuk pin ketika mendatangi rumah Presiden Prabowo Subianto yang saat itu masih menjadi calon presiden (capres) di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan pada 21 Januari 2024. 

Gibran saat itu menggunakan kemeja berwarna biru langit dan pin berlambang jolly roger Topi Jerami di dada sebelah kirinya.

Mantan Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo, pun buka suara terkait pin yang dikenakan Gibran dan fenomena yang terjadi saat ini.

Drajad menilai, fenomena kemunculan bendera One Piece tersebut tidak pantas dilakukan pada momen sakral bulan kemerdekaan seperti sekarang ini.

Menurutnya, pengibaran bendera One Piece yang terjadi belakangan ini sama sekali berbeda konteks dan maknanya saat dikenakan oleh Gibran saat kampanye Pilpres 2024 lalu.

"Jelas beda jauh momentum dan timingnya. Wapres Mas Gibran memakai pin Mugiwara dari anime One Piece dalam masa Pilpres," kata Drajad kepada Tribunnews.com, Senin (4/8/2025).

Ia menyebut, penggunaan pin One Piece saat itu dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada pemilih muda, terutama mereka yang merupakan penggemar budaya populer Jepang.

"Kita tahu banyak pemilih muda penggemar anime dan manga. Istilahnya Wibu. Setahu saya, Mas Gibran memang menggemari One Piece. Jadi, pemakaian pin itu sebagai pesan Mas Gibran merangkul para pemilih muda," ujar Drajad.

Namun, Drajad mengatakan bahwa pengibaran bendera One Piece saat ini harus dilihat dalam konteks berbeda.  

Ia menekankan bahwa bulan Agustus adalah waktu yang sangat penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, termasuk melalui pengibaran bendera merah putih.

"Pengibaran itu juga sangat penting sebagai bagian menanamkan nasionalisme dan kecintaan merah putih kepada anak dan cucu kita," ucap Drajad.

Drajad menyebut, menjadikan bendera bajak laut One Piece sebagai pengganti simbol negara dalam peringatan kemerdekaan adalah menodai kesakralan bulan Agustus. 

"Menjadikan One Piece sebagai bendera dalam bulan kemerdekaan kita jelas menodai kesakralan tersebut. Beda jauh maknanya dengan saat Mas Gibran memakainya," tegasnya.

Sebagai perbandingan, Drajad menggambarkan situasi tersebut dengan tindakan yang tidak tepat tempat dan waktu. 

"Biar jelas, mari saya beri contoh bola. Kita bebas main bola. Tetapi kalau main bola di tengah orang yang sedang khusyu beribadah, jelas salah. Wajar jika orang berpikir, ini karena main yang kebablasan atau memang sengaja mengganggu orang beribadah?" ujarnya.

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus)