Kongres PDIP
Megawati Ketua Umum PDIP Masa Bakti 2025-2030, Akankah Hasto Kristiyanto Kembali Jadi Sekjen Partai?
Megawati kembali terpilih menjadi ketua umum PDIP masa baksti 2025-2030, akankah Hasto Kristiyanto kembali menjadi Sekjen PDIP?
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Megawati Soekarnoputri kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) untuk masa bakti 2025-2030.
Megawati terpilih dalam kongres ke-6 PDIP di Nusa Dua, Bali, Jumat (1/7/2025).
Baca juga: Usai Bebas dari Tahanan, Hasto Ajak Tim Pengacara Makan Sate Padang di Taman Menteng Jakarta Pusat
Kongres digelar pasca PDIP menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk legislator DPR RI dan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota di Sanur, Bali.
Kongres PDIP di Nusa Dua diikuti oleh Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) DPD, DPC dan seluruh DPP partai.
Penunjukan Megawati ini sekaligus memperpanjang masa kepemimpinannya yang telah dimulai sejak PDIP terbentuk di tahun 1999.
Megawati merupakan salah satu Ketua Umum di Indonesia yang sudah memimpin partai sejak awal partai terbentuk.
Setelah terpilih kembali menjadi Ketua Umum, Megawati akan segera menyusun kepengurusan baru DPP partai untuk masa bakti 2025-2030.
Ketua Steering Committee Kongres ke-6 PDIP, Komarudin Watubun, menegaskan bahwa penyusunan kepengurusan partai menjadi hak prerogatif Megawati sebagai ketua umum.
Baca juga: Menkum Supratman Sebut Amnesti-Abolisi untuk Hasto dan Lembong demi Cita-cita Indonesia Emas 2045
Sehingga, siapa kader partai yang akan ditunjuk dan waktu pengumumannya tinggal menunggu keputusan Megawati.
"Tergantung ibu, kan ketua umum terpilih. Ya untuk pengumuman kepengurusan, ketua umum terpilih," jelas Komarudin.
Komarudin juga memastikan Megawati telah diambil sumpah sebagai ketua umum untuk periode lima tahun ke depan.
"Sudah ambil sumpah, sudah resmi menjadi ketua umum. Tinggal Ibu (Megawati) susun kabinetnya," kata Komarudin.
Saat ditanya apakah Hasto Kristiyanto akan kembali ditunjuk menjadi Sekjen partai, Komarudin pun enggan berspekulasi.
Sebab, kata dia, penyusunan struktur kepengurusan partai menjadi hak prerogatif Megawati sebagai Ketua Umum.
Komarudin juga menegaskan bahwa dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai tidak ada batasan masa jabatan Sekjen partai maksimal dua periode.
"Enggak ada di AD/ART, partai tidak membatasi soal sekjen dua periode. Tidak ada batasnya. Itu kewenangan prerogatif ketua umum menentukan siapa saja," tandasnya.
Hasto sebelumnya dijatuhi vonis 3,5 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat atas kasus dugaan suap kepada mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.
Namun, dengan adanya amnesti dari Presiden Prabowo membuat proses hukum itu tak lagi berlaku.
Hasto Kristiyanto resmi bebas dari kasus hukum yang menjeratnya pada Jumat (1/8/2025) malam.
Megawati Diapit Puan dan Prananda Prabowo
Megawati mendapat 'hadiah istimewa' dari dua putra-putrinya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo, di sela-sela pelaksanaan Kongres ke-6 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat (1/8/2025) kemarin.
Puan dan Nanan--sapaan akrab Prananda--memperlihatkan kekompakannya dengan mencium sang ibu yang juga merupakan Ketua Umum PDIP.
Momen kebersamaan Megawati bersama kedua anaknya itu diunggah Puan di akun instagram Puan, @puanmaharani.
Ada dua foto yang diunggah oleh Ketua DPP PDIP itu. Salah satunya, Puan dan Prananda mencium Megawati yang berdiri di tengah.
Dalam foto itu tampak Megawati mengenakan seragam berwarna hitam.
Puan dan Prananda terlihat kompak mencium sang ibu yang juga merupakan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Bismillah," tulisnya dalam postingan tersebut.
Puan terlihat mengenakan kemeja berwarna merah, sementara Nanan tampak dengan setelan jaket berwarna hitam.
Ketiganya tampak tersenyum ke arah kamera.
Lalu, pada foto yang lainnya, ketiganya tampak semringah mengarah ke kamera.
Sebelumnya, Puan Maharani menekankan pentingnya soliditas partai di bawah kepemimpinan Megawati.
Puan mengatakan kader harus solid dan tidak ada yang mbalelo.
"Kita boleh berbeda latar belakang karena berasal dari daerah yang berbeda, kita boleh punya peran dan cara masing-masing yang berbeda karena menghadapi situasi dan kondisi di daerah yang berbeda-beda," kata Puan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Fraksi PDIP se-Indonesia di Bali Beach Convention Center, Denpasar, Rabu (30/7/2025).
"Akan tetapi kita tidak boleh berbeda haluan, tidak boleh berbeda tujuan, dan tidak boleh berbeda kepemimpinan ideologi. Kita harus solid dalam satu barisan yang dipimpin oleh Ibu Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri," lanjutnya. (tribun network/yud/dod)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.