Jejak Panjang Hubungan Megawati-Prabowo di Panggung Politik
Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto memiliki jejak kedekatan yang panjang karena pernah mencalonkan capres cawapres di Pilpres 2009
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDI-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto memiliki jejak kedekatan yang panjang.
Keduanya sudah lama berada berada di panggung politik nasional, meski kerap berada di kubu yang berseberangan.
Hubungan mereka mengalami pasang surut.
Megawati dan Prabowo pernah menjadi pasangan capres-cawapres di Pilpres 2009.
Mereka berhadapan dengan duet Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Namun Megawati dan Prabowo kalah suara karena mendapat 26,79 persen suara.
Hingga akhirnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan dan menetapkan pasangan SBY-Boediono sebagai capres-cawapres pemenang Pilpres 2009 pada 18 Agustus 2009.
Menjelang Pilpres 2014, hubungan Megawati dan Prabowo mulai memanas.
Sebab, Megawati mengingkari janji tak mendukung Prabowo, sebaliknya, Megawati mencalonkan Jokowi sebagai Presiden pada 2014.
Hubungan keduanya tidak baik lantaran Partai Gerindra mengungkit perjanjian yang tertulis di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
Setelah melalui dinamika politik yang panjang, Jokowi akhirnya berduet dengan JK di Pilpres 2014 dan menjadi presiden-capres terpilih.
Baca juga: Hasto Kristiyanto Akan Kembali ke Rumah Setelah Bebas Dari Rutan KPK
Bukannya mereda, hubungan Megawati dan Prabowo kian memanas.
Sebab, Megawati lagi-lagi mencalonkan Jokowi untuk melanjutkan pemerintahan dua periode.
Dalam masa-masa ini terjadi polarisasi politik hingga menyebabkan persaingan yang berkepanjangan.
Panasnya suhu politik selama masa kampanye Pilpres 2019 ini membuat kedua tokoh besar ini, Megawati-Prabowo bergejolak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.