Rabu, 1 Oktober 2025

Kongres PDIP

Said Abdullah Ungkap Makna Momen Prananda-Puan Rangkulan: Di PDIP Hanya Ada Faksi Ibu Mega

Momen keakraban Prananda Prabowo dan Puan Maharani dalam acara Bimtek Fraksi PDIP di Sanur, Bali jadi sinyal tak ada faksi di tubuh PDIP.

Fersianus Waku
BIMTEK PDIP - Ketua DPP PDIP, Said Abdullah di kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023). Ia menyebut momen keakraban Prananda Prabowo dan Puan Maharani dalam acara Bimtek Fraksi PDIP di Sanur, Bali jadi sinyal tak ada faksi di tubuh PDIP. 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Momen keakraban putra dan putri Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, yakni Prananda Prabowo dan Puan Maharani dalam acara Bimtek Fraksi PDIP di Sanur, Bali menyedot perhatian publik.

Dalam foto yang dilihat Tribunnews.com, Prananda Prabowo tampak terlihat merangkul akrab Puan Maharani.

Momen itu terlihat ketika keduanya tengah mengantar Megawati Soekarnoputri yang akan memberikan pengarahan kepada anggota DPR RI, DPRD Provinisi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Bali Beach Convention Center. 

Prananda dan Puan Maharani tampak akrab hangat dan tampak berbincang sambil berjalan.

Megawati yang berjalan di sisi kiri, tampak tersenyum melihat momen keakraban kedua anaknya tersebut.

Baca juga: Prananda Rangkul Puan di Bali, PDIP Kirim Sinyal Anti-Faksi Jelang Kongres

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah menilai, momen itu sangat menunjukkan keharmonisan.

Tak hanya sekadar hubungan kakak-adik, tetapi harmoni itu juga terjaga di internal PDIP.

"PDI Perjuangan solid bukan sekadar slogan. Harmoni beliau berdua sebagai anak biologis dan ideologis Ibu Mega dan PDI Perjuangan," kata Said saat dikonfirmasi, Kamis (31/7/2025).

Baca juga: Jawaban Puan Maharani soal Kabar Kongres PDIP Digelar di Bali: Coba Kita Lihat Tanggal 1 Agustus

Said pun mengatakan, Puan dan Prananda tumbuh di rumah besar PDIP.

Keduanya merupakan anak biologis sekaligus ideologis PDIP.

Tak hanya itu, keduanya berproses dan memberi warna dalam perjalanan PDIP sebagai partai besar.

Ketua Banggar DPR RI ini juga menegaskan, bahwa tidak ada faksi di internal partai berlambang banteng moncong putih itu.

"PDI Perjuangan solid di bawah kepemimpinan Ibu Mega. Perbedaan pendapat tidak bisa kita maknai sebagai faksional di dalamnya. Justru itulah wujud dari demokrasi di PDI Perjuangan. Wacana boleh berbeda, tetapi ketika Ibu Ketua Umum memutuskan, kami semua solid mendukung penuh keputusan tersebut," terang dia.

Said menilai keberadaan Puan dan Prananda menopang penuh kepemimpinan Megawati.

“Beliau berdua hanya berbagi peran dan penugasan politiknya yang ditujukan untuk kebesaran PDI Perjuangan," kata dia.

“Sehingga di PDI Perjuangan hanya ada satu faksi di bawah Ibu Mega selaku Ketua Umum PDI Perjuangan,” tegas Said.

Terkait Bimtek anggota fraksi dari PDIP se-Indonesia, Said mengatakan, Megawati ingin mengingatkan kembali tugas para anggota dewan agar lebih produktif di ranah legislatif.

Tak hanya itu, dia menyebut Ketua Umum Megawati juga diharapkan pengetahuan kelegislasian yang mempuni dalam menjelaskan fungsi anggaran, pengawasan dan legislasi. 

Dengan begitu, PDIP di mana pun, bisa menjadi mitra pemerintah di daerah dan pusat yang produktif dalam menjalankan tugas tugas pembangunan.

“Namun posisi ini jangan dimaknai sebagai fungsi oposisi, seperti juga yang ditegaskan Ibu Mega bahwa sistem ketatanegaraan kita tidak mengenal oposisi, tetapi mitra kerja yang konstruktif bagi pemerintah, baik di pusat dan pemerintah," kata Said.

Dia mengatakan, Presiden Prabowo juga menyambut baik posisi PDIP sebagai mitra strategis yang konstruktif dan disebut sebagai saudara politik.

Isu Dua Faksi Jelang Kongres PDIP

Menjelang digelarnya Kongres PDIP, muncul isu adanya dua faksi dalam tubuh partai berlambang kepala banteng moncong putih.

Dua faksi tersebut adalah kubu Prananda Prabowo dan Puan Maharani.

Dalam kepengurusan PDIP Periode 2019-2024, Prananda Prabowo dipercaya Mega sebagai Ketua Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital.

Sementara Puan Maharani di DPP PDIP menjabat sebagai Ketua Bidang Politik.

Prananda Prabowo selama ini memang jarang muncul ke publik.

Meskipun begitu, pria kelahiran 23 April 1970 tersebut disebut-sebut memiliki peran penting di tubuh PDIP.

Berbeda dengan adiknya, Puan Maharani selama ini kerap muncul di hadapan publik baik mewakili PDIP maupun pejabat publik.

Puan diketahui pernah menjabat sebagai Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada Kabinet Kerja (2014-2019). 

Wanita kelahiran 6 September 1973 tersebut kini menjabat sebagai Ketua DPR RI.

Direktur Eksekutif Nusakom Pratama Institute, Dr Ari Junaedi mengungkapkan momen kebersamaan Prananda Prabowo dan Puan Maharani dalam acara Bimtek Fraksi PDIP di Sanur, Bali mengisyaratkan menjelang gelaran Kongres PDIP tidak ada yang namanya faksi-faksi di tubuh partai.

Bahkan, dia menyebut momen kebersamaan itu sekaligus menggugurkan narasi perpecahan yang selama ini dihembuskan dari pihak-pihak tertentu.

“Tidak ada pemilahan kubu situation room yang digawangi Prananda atau faksi Senayan yang dikomandoi Puan, semuanya lebur menjadi satu sebagai keturunan biologis maupun ideologis Soekarno,” ujar Ari Junaedi saat dihubungi Tribunnews, Kamis (31/7/2025).

Sedangkan, dari aspek interpretasi politik dari foto keakraban tersebut, Ari mengatakan hal tersebut jelas menyiratkan seluruh kader PDIP termasuk anak-anak kandung Megawati tidak ada keretakan hubungan.

Bahkan, kata dia, momen itu menunjukkan adanya kekompakan semangat bersatu.

Tentunya, hal ini mengingat PDIP sekarang ini menjadi satu-satunya kekuatan ‘oposisi’ atau mitra strategis pemerintah di luar pemerintahan, selain Nasdem, yang berdiri di luar pemerintahan Prabowo-Gibran. 

“Tentu saja semangat ‘oposisi yang dibangun PDIP adalah kekuatan oposisi kritis yang konstruktif,” jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved