OTT KPK di Mandailing Natal
Sosok AKBP Yasir Ahmadi, Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Sumut
Penyidik KPK mendalami keterangan Yasir untuk menelusuri alur perintah dan dugaan aliran dana dalam perkara tersebut.
Lahir di Padangsidimpuan 25 November 1983 lalu, dia adalah Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 2005.
Putra dari mantan Ketua MUI Kota Padangsidimpuan ini fasih berbahasa Arab dan dikenal sebagai "Polisi Santri" karena latar belakang pesantren.
Penugasan pertamanya setelah jebol dari Akpol ditempatkan sebagai perwira Polda Riau.
Perwira yang pernah tercatat membongkar kasus perompakan kapal asing ini juga pernah menjabat sebagai Paur Kerma Dit Lantas Polda Riau.
Pada tahun 2013, suami dari Meilinda Maryam, yang merupakan dosen di kampus negeri ini lulus mengikuti pendidikan kesarjanaan di PTIK Jakarta.
Ia pun kemudian menyandang pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Setelah menyandang pangkat AKP, pria yang pernah tergabung dalam tim Anti Illegal Logging Polda Riau ini kemudian ditugaskan di tanah kelahirannya, Sumatra Utara.
Ia kemudian ditunjuk sebagai Kapolsek Lubukpakam.
Setahun kemudian, atau sekira tahun 2014, Yasir Ahmadi lantas mendapat promosi jabatan ke Polres Langkat.
Pria yang menguasi bahasa Arab ini lantas ditunjuk sebagai Kasat Reskrim Polres Langkat.
Dari catatan Tribun-medan.com, Yasir Ahmadi juga pernah beberapa kali menjabat sebagai Kapolsek di jajaran Polrestabes Medan dan Polres Pelabuhan Belawan.
Ia pernah menjabat sebagai Kapolsek Medan Labuhan, Kapolsek Patumbak dan Kapolsek Sunggal.
Lalu, Yasir Ahmadi juga pernah dipercaya mewakili Polda Sumatera Utara sebagai polisi perdamaian dunia PBB di Darfur, Sudan.
Bahkan, Yasir Ahmadi juga pernah tercatat menjabat sebagai Kasubdit 4 Ditreskrimsus Polda Kalbar.
Saat menjabat sebagai Kapolsek Sunggal, Yasir Ahmadi bahkan pernah mendapatkan penghargaan pin emas dari Kapolri, yang saat itu masih dijabat oleh Jenderal (purn) Tito Karnavian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.