Selasa, 7 Oktober 2025

PSI Gelar Pemilu Raya

Melihat Peluang PSI di Pemilu 2029 jika Jokowi Jadi Dewan Pembina, Jaminan Lolos Parlemen?

Dua pengamat politik menganggap PSI masih perlu bekerja keras untuk Pemilu 2029 meski Jokowi bergabung dan menjadi dewan pembina.

TRIBUNSOLO.COM/Ahmad Syarifudin
JOKOWI DIUNDANG PSI - Sejumlah pimpinan DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyerahkan jaket dengan logo baru ke Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Sumber, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Kamis (17/7/2025). Jokowi diundang untuk menghadiri Kongres PSI 19-20 Juli 2025 di Solo. Dua pengamat politik menganggap PSI masih perlu bekerja keras untuk Pemilu 2029 meski Jokowi bergabung dan menjadi dewan pembina. 

"Menurut saya yang namanya usaha dan ikhtiar tidak ada yang salah. Dengan bergabungnya Jokowi ke PSI apakah itu bisa mendongkrak PSI (di Pemilu 2029), bisa iya bisa tidak."

"Karena waktu beliau menjadi Presiden, tidak bisa karena tidak efektif campur tangan beliau, tapi ketika beliau (jadi dewan pembina) PSI justru bisa lebih fokus membesarkan PSI," katanya dalam pesan suara yang dikirimkan ke Tribunnews.com, Jumat (18/7/2025).

Pangi pun menilai PSI turut diuntungkan dengan adanya Jokowi jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu benar-benar bergabung.

Pasalnya, dia menganggap PSI belum memiliki figur yang bisa digunakan untuk mendongkrak suara partai di Pemilu 2029.

"Namun, bagaimana pun PSI belum punya sosok figur sekuat Jokowi. Jadi itu yang menjadi challenge. Karena (pemilih) di Indonesia ini kan masih berdasarkan figur atau tokoh," ujarnya.

Terkait peran Jokowi jika bergabung ke PSI, Pangi menilai dia akan bekerja di belakang layar untuk mengatur strategi partai.

Selain itu, dia juga menduga PSI akan memberikan jabatan khusus bagi Jokowi.

Menurutnya, hal itu demi menghindari adanya gesekan jabatan antara Jokowi dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep.

"Jadi beliau nanti akan memerankan seperti dewan pembina. Itu mungkin cara-caranya. Atau mungkin dibuat jabatan khusus agar menghindari pertarungan ayah dan anak," katanya.

PSI Masih Perlu Kerja Keras di Pemilu 2029 meski Ada Jokowi

JOKOWI DAN PSI - Dokumentasi Presiden Joko Widodo saat menghadiri perayaan HUT ke-4 PSI di Jakarta, 11 November 2018. Pada 2025 ini, Jokowi santer disebut bakal bergabung dengan PSI.
JOKOWI DAN PSI - Dokumentasi Presiden Joko Widodo saat menghadiri perayaan HUT ke-4 PSI di Jakarta, 11 November 2018. Pada 2025 ini, Jokowi santer disebut bakal bergabung dengan PSI. (Foto: Partai Solidaritas Indonesia)

Sementara, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menganggap PSI tidak bisa menjadi partai yang langsung menjadi pemain utama di perpolitikan Indonesia meski Jokowi bergabung.

Menurutnya, hal itu terbukti ketika PSI tetap tidak lolos parlemen meski sudah mengendorse Jokowi lewat adanya wajahnya di spanduk partai saat Pemilu 2024 lalu.

Tak cukup sampai di situ, PSI juga sempat menelurkan gagasan Jokowisme ketika pemilu tahun lalu.

Adi menganggap PSI perlu merombak strategi politiknya dan tidak hanya mengandalkan Jokowi jika memang bergabung.

"Waktu dan kerja politik terukur yang akan menjawabnya. Di (Pemilu) 2024, PSI juga sudah mengamplifikasi Jokowi. Di banyak spanduk dan bilboard, PSI memasang wajah Jokowi dan Kaesang, tetapi tetap tak lolos parlemen," katanya ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat.

Adi mengaku sebenarnya langkah PSI untuk lolos ke parlemen lebih mudah di Pemilu 2029 karena dihapuskannya ambang batas parlemen atau parliamentary threshold oleh Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved