Viral WNI Bikin Ulah di Jepang, Pemerintah Bantah Isu Jepang Tutup Akses Bagi Pekerja Asal Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyatakan kabar soal pemerintah Jepang mau menutup akses bagi pekerja migran asal Indonesia adalah informasi tidak benar alias hoaks. 

Ia menyatakan demikian setelah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo.

Dalam koordinasi itu, dijelaskan bahwa tidak ada kebijakan untuk menutup akses PMI bekerja ke Jepang. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan KBRI Tokyo, tidak ada kebijakan penutupan sama sekali,” ujar Karding dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025).

Karding menjelaskan isu ini mencuat setelah 3 orang WNI tersangkut masalah hukum di Jepang.

Perilaku tak terpuji WNI di Jepang banyak disorot akhir-akhir ini.

Satu diantaranya karena WNI yang kedapatan mencuri.

Beberapa video di media sosial juga memperlihatkan aksi WNI tidak menghormati budaya Jepang.

Seperti mengibarkan bendera di jalanan, jembatan hingga aksi nongkrong - nongkrong di trotoar Negeri Sakura. 

Karding mengungkap para WNI yang terlibat aksi kriminal ternyata bukan pekerja migran resmi.

Mereka hanya peserta magang dan turis.

Sehingga fakta ini menegaskan bahwa kasus tersebut tidak berkaitan dengan program penempatan pekerja migran resmi.

“Jadi tidak ada kaitannya dengan program penempatan pekerja migran yang resmi,” tegasnya.

Pemerintah Indonesia, lanjut Karding, menghormati proses hukum yang berlaku di Jepang, namun tetap berkomitmen menjaga citra baik pekerja migran Indonesia di mata dunia.