Selasa, 30 September 2025

Pengembangan Website Untuk Pemungutan Suara Pemilihan Ketua Umum PSI Tak Sampai Miliaran

PSI memilih menggunakan sistem satu orang satu suara dalam Pemilihan Raya Ketua Umum periode 2025-2030 menggunakan metode e-voting.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
psi.id
PEMILIHAN KETUA UMUM PSI - Ketua Steering Committee Kongres PSI Andy Budiman Andy Budiman di Jakarta belum lama ini. PSI memilih menggunakan sistem satu orang satu suara dalam Pemilihan Raya Ketua Umum periode 2025-2030 menggunakan metode e-voting. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih menggunakan sistem satu orang satu suara dalam Pemilihan Raya Ketua Umum periode 2025-2030 menggunakan metode e-voting atau pemungutan suara elektronik.

Ketua Steering Committee Kongres PSI Andy Budiman menjelaskan alat yang digunakan untuk melaksanakan e-voting berbasis website meggunakan website resmi PSI.

Para kader PSI yang terverifikasi dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan raya, jelasnya, bisa masuk ke sistem dengan akun yang mereka miliki.

Setelah masuk, mereka bisa memilih satu dari tiga kandidat yang berkompetisi yakni Ronald A Sinaga alias Bro Ron, Kaesang Pangarep, dan Agus Mulyono Herlambang.
 
Menurutnya, biaya pengembangan sistem tersebut tidak sampai miliaran rupiah.

Baca juga: Gaya Kampanye Kaesang, Bro Ron, dan Agus Mulyono Raih Kursi Ketum PSI

"Kelihatannya nggak sampai seperti itu miliaran rupiah. Nggak sampai miliaran mungkin," kata dia saat ditemui di Basecamp Sekretariat DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/7/2025).

Ia mengaku, jumlah panitia Pemilihan Raya Ketua Umum PSI juga tak terlalu banyak.

Jumlahnya, menurutnya hanya mencapai hampir 100 orang.

Mereka, bertugas untuk mengurusi suara 187.306 anggota yang telah terverifikasi dan masuk DPT.

Baca juga: Bukan Ketua Umum, DPD PSI Sukoharjo Ungkap Posisi Jokowi: Rencananya Dewan Pembina

Tugas mereka mulai dari memverifikasi kesediaan anggota untuk menggunakan hak suaranya dalam Pemilihan Raya PSI, hingga melakukan supervisi.

Para anggota pun dapat memberikan suaranya sejak 12 sampai 18 Juli 2025 di mana saja dan kapan saja menggunakan ponsel atau perangkat komputer terkoneksi internet lainnya.

Pemungutan suara akan ditutup pada 18 Juli 2025 pukul 24.00 WIB.

"Nanti pengumuman resmi mengenai siapa yang akan terpilih itu akan kami sampaikan pada Kongres di Solo pada tanggal 19 (Juli 2025) sekitar pukul 15.00 WIB," ucapnya.

Ia menjelaskan PSI memilih metode e-voting karena jauh lebih murah dan efisien.

Selain itu, sistem tersebut dinilai dapat memberikan hak yang sama bagi setiap anggota PSI untuk memilih Ketua Umum.

Andy mengatakan, sistem e-voting tersebut telah digunakan oleh berbagai partai di berbagai belahan dunia yang diisi oleh anak-anak muda.

Ia mencontohkan di antaranya Partai Podemos di Spanyol, Five Stars Movement di Italia, Piraten Party di kawasan Skandinavia, dan partai buruh di Inggris.

Andy juga berharap ke depannya, platform e-voting itu akan dikembangkan dalam berbagai pengambilan keputusan strategis di internal atau sikap partai terhadap berbagai isu.

"Jadi pengembangan e-vote ini dalam konteks demokrasi dalam konteks pembangunan partai itu akan bisa sangat banyak variasinya sesuatu yang positif, sesuatu yang baik, meningkatkan partisipasi dan itulah esensi dari apa yang kami sebut sebagai partai super terbuka," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved