Selasa, 7 Oktober 2025

Mengenal Apa Itu Palum, Lawan Kata Haus, Sudah Masuk KBBI

Mengenal apa itu Palum, lawan kata Haus yang kini sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berasal dari Bahasa Batak Pakpak.

Tangkap layar akun Instagram @badanbahasakemendikbud
ISTILAH PALUM - Tangkap layar unggahan akun Instagram Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud pada Kamis (10/7/2025), mengenai istilah Palum. Mengenal apa itu Palum, lawan kata Haus yang kini sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 

TRIBUNNEWS.COM - Mengenal apa itu Palum, lawan kata Haus yang kini sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Dalam KBBI daring, Haus diartikan berasa kering kerongkongan dan ingin minum. 

Sementara antonimnya adalah Palum. Palum diartikan sudah puas minum; hilang rasa haus: kondisi -- membuat anak lebih tenang.

Dikutip dari akun resmi Instagram Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, @badanbahasakemendikbud, kata Palum ini berasal dari Bahasa Batak Pakpak. 

"Sahabat Bahasa, kata haus sudah ada lawan katanya, lo!"

"Yuk, simak konten berikut!"

"Kata ini diambil dari bahasa Batak Pakpak," unggahan @badanbahasakemendikbud, seperti yang dilihat Tribunnews pada Kamis (10/7/2025).

Dengan begitu, jika sebelumnya kita mempunyai kata 'kenyang' untuk lawan kata 'lapar', kini 'palum' bisa digunakan sebagai lawan kata haus. 

Beberapa Kosakata Daerah Sudah Masuk KBBI

Sejumlah kosakata daerah lainnya juga sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 

Misalnya, menasah (versi Acehnya meunasah), peusijuek, dan timphan.

Baca juga: Apa Itu Yapping? Istilah Viral yang Sering Digunakan di Medsos, Ini Artinya

Bahkan kata 'smong' yang dalam bahasa Devayan-Simeulue berarti tsunami, juga sudah menjadi masuk KBBI

Namun, kosakatanya tidak ditulis smong, melainkan semong.

Selain itu, sejumlah bahasa Gayo juga sudah masuk KBBI. Di antaranya 'depik', sejenis ikan bilis khas Danau Laut Tawar, dilansir SerambiNews.com. 

Begitu pun bahasa daerah Maluku yang terdaftar dalam KBBI. Bahasa daerah Maluku tersebut, meliputi bahasa Alune, Karey, Kur, Luhu, Melayu Ambon, dan Serua.

Dikutip dari situs Balai Bahasa Provinsi Maluku Kemdikbud, jumlah kosakata yang telah masuk ke KBBI, yaitu 43 kosakata. 

Kosakata-kosakata tersebut, dapat dilihat pada laman KBBI daring, kbbi.kemdikbud.go.id. 

Adapun contoh kosakata budaya yang telah diterima dalam KBBI, yaitu bambu gila. Kosakata tersebut, berasal dari kosakata Melayu Ambon. 

Kosakata bambu gila memiliki makna ‘permainan yang menggunakan bambu sebagai alat’ (Ambon). Contoh kosakata lainnya, yaitu alkon. 

Baca juga: Apa Itu Pacu Jalur ? Budaya Indonesia yang Mendunia usai Viral di TikTok

Kata alkon berasal dari bahasa Karey (salah satu bahasa daerah di Kabupaten Kepulauan Aru). 

Sebagai informasi, kata alkon bermakna ‘saluran pembuangan air untuk mengalirkan air yang tergenang dalam badan perahu motor’.

Kata itu, dapat diterima karena mudah dilafalkan (eufonik), berkonotasi positif, mengandung makna yang unik, sesuai kaidah bahasa Indonesia, dan frekuensi penggunaannya tinggi.

Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Selain Menasah, Peusijuek, dan Timphan, Depik dan Semong juga Sudah Masuk dalam KBBI, Lainnya Diusul

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, SerambiNews.com/Yarmen Dinamika)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved