Menhan: Jenderal Bintang 2 Harus Jalan di Lumpur, Jangan Sampai Hanya Jalan di Karpet
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan Dansatgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH) Brigjen TNI Dody Triwinarto akan naik pangkat menjadi Mayjen
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Indonesia sekaligus Ketua Pengarah Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan Dansatgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH) Brigjen TNI Dody Triwinarto akan naik pangkat menjadi Mayor Jenderal atau Mayjen.
Ia mengatakan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah mengeluarkan surat keputusan kenaikan pangkat terhadap Dody.
Sjafrie pun berkelakar menjadi jenderal bintang 2 tidaklah mudah.
Hal tersebut diungkapkan dalam acara penyerahan hasil penguasaan kembali kawasan hutan yang dikelola tanpa izin di bidang kehutanan oleh Satgas PKH di Gedung Utama Kejaksaan Agung RI, Jakarta pada Rabu (9/7/2025).
"Saya tahu Panglima TNI telah mengeluarkan Surat Keputusan untuk mengangkat kenaikan pangkat Brigadir Jenderal Dody menjadi Mayor Jenderal. Jadi Jenderal Dody, memang tidak mudah jadi bintang dua, harus belasak belusuk, harus jalan di lumpur. Jangan sampai mencapai bintang dua hanya jalan di karpet," kata Sjafrie.
Baca juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Sebut Indo Defence Jadi Bukti Kebangkitan Teknokrat Pertahanan Tanah Air
Mendengar hal tersebut, Dody pun menjawab lantang.
"Siap!" kata Dody diiringi tawa dan tepuk tangan undangan yang hadir.
Dody sebelumnya melaporkan di hadapan hadirin sejumlah hal terkait dengan penertiban kawasan hutan di Taman Nasional Tesso Nilo di Riau.
Baca juga: Menhan Sjafrie Kumpulkan Tokoh hingga Purnawirawan TNI di Kemhan, Ada Refly Harun Hingga Wiranto
Dody melaporkan saat ini pihaknya telah menempatkan tiga Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 300 personel untuk menduduki kawasan yang menjadi bagian dari program PKH di Taman Nasional Tesso Nilo.
"Di sini (Taman Nasional Tesso Nilo) juga ada permukiman ilegal. Rumah-rumah ini tidak semuanya terhuni, rumah-rumah semi-permanen, namun ada juga yang permanen, tapi tidak banyak," kata ujarnya.
"Ini yang dihuni oleh pekerja-pekerja situ. Kenapa kita tahu? Karena anggota kita sampai detik ini tinggal di dalam situ, ada 3 SSK," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.