Kamis, 2 Oktober 2025

Bacaan Doa

Tata Cara Membaca Doa Hari Asyura 10 Muharram, Dilengkapi Keutamaan dan Tips Mengamalkan Doa Asyura

Simak tata cara membaca doa Asyura yang dibaca pada tanggal 10 Muharram, ketahui juga keutamaan dan tips mengamalkannya.

|
Pexels.com/Emre Ateşoğlu
ILUSTRASI BERDOA - Ilustrasi yang memperlihatkan seorang pria tengah berdoa yang diambil dari situs Pexels.com, Kamis (27/2/2025). Simak tata cara membaca doa Asyura yang dibaca pada 10 Muharram, ketahui juga keutamaan dan tips mengamalkannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut tata cara membaca doa Hari Asyura, lengkap dengan keutamaan dan tips mengamalkannya.

Hari Asyura diperingati setiap tanggal 10 Muharram.

Hari Asyura adalah salah satu hari istimewa dalam kalender Islam yang memiliki makna spiritual dan sejarah yang mendalam bagi umat Islam.

Selain menjadi momen refleksi, Hari Asyura juga menjadi kesempatan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Satu di antara amalan pada Hari Asyura adalah membaca doa Asyura.

Doa ini diyakini membawa keberkahan, ampunan, dan perlindungan dari Allah SWT.

Cara Membaca Doa Asyura

Dilansir laman baznas.go.id, doa Asyura memiliki lafaz khusus yang dianjurkan untuk dibaca pada Hari Asyura.

Salah satu lafaz Doa Asyura yang umum dibaca adalah:

Hasbunallahu wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nashir.

Artinya: "Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Dialah sebaik-baik pelindung dan penolong."

Doa ini mencerminkan ketawakalan seorang hamba kepada Allah SWT dan menjadi salah satu amalan yang dianjurkan pada 10 Muharram.

Baca juga: Hari Asyura 10 Muharram: Sejarah, Makna dan Amalan yang Dianjurkan

Selain lafaz utama, ada pula doa-doa lain yang dapat dibaca pada Hari Asyura, seperti memohon perlindungan dari musibah dan bencana.

Doa Asyura dapat diulang beberapa kali, misalnya tiga atau tujuh kali, sesuai dengan tradisi yang berkembang di masyarakat.

Yang terpenting adalah menjaga niat yang tulus saat mengamalkannya.

Dalam praktiknya, umat Islam juga dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan bersuci, seperti berwudhu, sebelum membaca doa Asyura.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa ibadah dilakukan dalam keadaan suci dan penuh konsentrasi.

Doa Asyura biasanya dibaca setelah menjalankan puasa Asyura, baik secara individu maupun berjamaah.

Membaca Doa Asyura dengan hati yang ikhlas akan meningkatkan kualitas ibadah dan mendatangkan keberkahan.

Keutamaan Membaca Doa Asyura

Membaca doa Asyura pada Hari Asyura memiliki banyak keutamaan yang diakui dalam ajaran Islam.

Salah satu keutamaan utama adalah ampunan dosa selama setahun yang lalu, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis.

Dengan mengamalkan Doa Asyura, umat Islam berharap mendapatkan rahmat dan pengampunan dari Allah SWT.

Doa Asyura juga dipercaya dapat memberikan perlindungan dari berbagai musibah dan bencana.

Dalam lafaz doa ini, umat Islam memohon kepada Allah SWT sebagai pelindung terbaik, sehingga doa ini menjadi benteng spiritual di hari yang penuh keberkahan.

Keutamaan ini membuat doa Asyura sangat istimewa bagi umat Islam.

Keutamaan lain dari doa Asyura adalah memperkuat keimanan dan ketakwaan seorang Muslim.

Dengan merenungi makna doa ini, umat Islam diajak untuk selalu mengingat Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan.

Doa ini menjadi pengingat bahwa hanya kepada Allah SWT tempat memohon pertolongan.

Doa Asyura juga memiliki nilai sosial karena sering dibaca secara berjamaah, baik di masjid maupun dalam keluarga.

Hal ini mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim dan menciptakan suasana kebersamaan dalam beribadah.

Tips Mengamalkan Doa Asyura dengan Penuh Khusyuk

Untuk memaksimalkan manfaat doa Asyura, umat Islam perlu mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengamalkannya.

Salah satu tips penting adalah menjaga kesucian dengan berwudhu atau mandi sebelum membaca doa Asyura.

Hal ini membantu menciptakan suasana hati yang tenang dan fokus.

Tips lain adalah memilih waktu yang tepat untuk membaca doa Asyura, seperti setelah salat Magrib atau menjelang malam Hari Asyura.

Waktu-waktu ini dianggap sebagai momen yang penuh berkah untuk berdoa.

Dengan memilih waktu yang tepat, umat Islam dapat lebih khusyuk dalam mengamalkan doa Asyura.

Membaca doa Asyura dengan memahami artinya juga sangat penting.

Umat Islam juga dianjurkan untuk membaca doa Asyura dengan niat yang tulus dan hati yang ikhlas.

Niat yang tulus akan membuat doa lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.

Oleh karena itu, sebelum membaca doa Asyura, pastikan hati dalam keadaan bersih dari sifat riya atau sombong.

Terakhir, mengamalkan doa Asyura bersama keluarga atau jamaah dapat meningkatkan kebersamaan dan keberkahan.

Mengajak anak-anak atau anggota keluarga untuk membaca doa Asyura bersama dapat menjadi sarana pendidikan spiritual sekaligus mempererat hubungan keluarga.

Amalan 10 Muharram

Dikutip dari baznas.go.id, Rasulullah SAW telah menegaskan dalam sabdanya bahwa puasa di bulan Muharram adalah ibadah puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan.

Hari Asyura atau 10 Muharram adalah salah satu hari yang sangat penting dan bersejarah dalam Islam, karena pada hari ini terjadi banyak peristiwa besar yang memiliki makna mendalam.

Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram, yang membuat bulan Muharram semakin istimewa dan penuh keberkahan bagi umat Islam.

Pada Hari Asyura, umat Islam disunnahkan untuk menjalankan puasa sebagai bentuk ibadah dan mencari keridhoan Allah SWT.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis yang sahih oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram), dan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

Sabda ini menunjukkan bahwa puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang sangat besar, setara dengan keutamaan salat malam setelah salat wajib.

Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah menghapuskan dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu. Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa Asyura, aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Untuk membedakan umat Islam dengan Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpuasa juga pada tanggal 9 Muharram atau 11 Muharram.

Selain puasa, salat sunnah Tasbih menjadi amalan yang bisa dikerjakan pada 10 Muharram.

Salat sunnah Tasbih tidak hanya bisa dikerjakan pada 10 Muharram, tetapi bisa juga dijadikan amalan rutin.

Sesuai dengan namanya, salat sunnah Tasbih dikerjakan dengan membaca tasbih sebanyak 75 kali.

Bulan Muharram juga dapat dimanfaatkan sebagai momen yang tepat untuk menyantuni anak yatim.

Meskipun sebenarnya menyantuni anak yatim bisa dilakukan kapanpun.

Dalam hadits, Rasulullah SAW menegaskan bahwa umat Islam yang menyayangi anak yatim akan berada berdekatan dengannya ketika di surga.

Berikut bunyinya, "Bahwa aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim dengan baik akan berada di surga, bagaikan dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah, lalu Nabi mengangkat tangannya dan memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, lalu ia renggangkan." (HR Bukhari).

Sedekah juga menjadi amalan yang bisa dikerjakan pada 10 Muharram.

Sedekah bisa diberikan kepada siapapun dan dalam bentuk apapun.

Sedekah yang paling utama yakni memberikan nafkah kepada keluarga.

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun tersebut." (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi).

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved