Selasa, 7 Oktober 2025

Hari Bhayangkara 2025

4 Polisi Legendaris yang Jadi Teladan di Indonesia, Bukan Hanya Hoegeng Iman Santoso

Pada momen hari Bhayangkara kali ini Tribunnews menuliskan sejumlah polisi legendaris di Indonesia.

|
Wikimedia Commons
KAPOLRI - Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo adalah Kapolri pertama. 

3.  Raden Soekarno Djojonegoro

Raden Soekarno Djojonegoro menjabat sebagai Kapolri mulai 15 Desember 1959 hingga 1963.

Dia adalah anak keempat Bupati Banjarnegara Raden Adipati Djojonagoo II sehingga masih berdarah bangsawan.

Djojonegoro dilantik sebagai Kapolri pada tahun 1959 untuk menggantikan Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo 

Selama masa kepemimpinannya terdapat sejumlah peristiwa penting, misalnya adanya ikrar Catur Prasetya sebagai pedoman kerja kepolisian di tanah air.

Pada tahun 1961 dia menerima Bintang Mahaputera Pratma dan pada tahun 1963 dia menerima tanda kehormatan Bintang Republik Indonesia Pratama.

Raden Soekarno Djojonegoro, salah satu Kapolri legendaris
KAPOLRI - Raden Soekarno Djojonegoro, salah satu Kapolri legendaris Indonesia.

4. Soetjipto Danoekoesoemo

Soetjipto Danoekoesoemo adalah Kapolri yang menjabat mulai 30 Desember 1963 hingga 8 Mei 1965.

Baca juga: HUT Bhayangkara, Prabowo: Tidak Ada Negara Berhasil Tanpa Kepolisian Tangguh

Menurut Ensiklopedi Kapolri: Jenderal Soetjipto Danoekoesoemo, Soetjipto adalah salah satu putra terbaik bangsa.

Dia disebut senantiasa memperkokoh fondasi sebagai landasan perjalanan Polri ke depan. Selain itu, dia selalu bisa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

Soetjipto pernah dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Kepolisian (Men/Pangak) selama sekitar 17 bulan.

Selama itu dia disebut berhasil membenahi lingkungan Polri, mulai dari organisasi, pembinaan personel, logistik, hingga administrasi.

Dia dikenal sebagai pihak yang merencanakan pembentukan Sekolah Staf dan Komanda Angkatan Kepolisian (Seskoak) yang resmi dibuka pada tanggal 19 Maret 1965.

Setelah tidak menjadi Kapolri, dia diangkat menjadi Duta Besar RI untuk Bulgaria (1966-1969), kemudian anggota DPRGR dan MPRS (1970), dan anggota DPR-MPR (1971-1974).

(Tribunnews/Febri/Ika)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved