HUT Bhayangkara
5 Fakta Robot Humanoid yang Dipamerkan Polri di HUT Bhayangkara ke-79: Punya 7 Fungsi hingga Harga
Simak lima fakta mengenai berbagai jenis robot yang akan dihadirkan dalam perayaan Hari Bhayangkara ke-79 pada Selasa (1/7/2025) besok.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Sri Juliati
"Modernisasi Polri adalah perjalanan panjang yang membutuhkan dukungan seluruh rakyat Indonesia. Kami berkomitmen menjalani proses ini dengan transparansi, termasuk belajar dari mitra internasional dan melaporkan perkembangan riset secara berkala," kata dia.
Harga
Pantauan Tribunnews.com di situs resmi PT Sari Teknologi, https://sariteknologi.com/ pada Selasa (30/6/2025) sore, masih belum diketahui berapa harga per unit robot tersebut.
Saat diklik bagian tab Robot Shop, dan memilih opsi Marketplace, hanya tertera keterangan "Waduh, tujuanmu nggak ada! Mungkin kamu salah jalan atau alamat. Ayo balik sebelum gelap!" di situs https://www.tokopedia.com/sariteknologi yang diarahkan.
Sementara, saat diklik bagian tab Semua Produk, tidak muncul informasi apa pun.
Kelebihan Robot Polisi
Direktur Utama PT Sari Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja, telah mengungkap beberapa kelebihan robot polisi.
Misalnya, robot K9 atau i-K9 mampu bertahan selama 8 jam di cuaca ekstrem.
Robot tersebut juga terintegrasi dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Sementara, robot humanoid yang memiliki kemampuan memindai wajah, masih terus dikembangkan, terutama soal uji coba dan penyempurnaan algoritma, agar dapat diadaptasikan dengan kebutuhan tugas Polri dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat.
Sejauh ini, robot humanoid dapat melakukan aktivitas berlari, baris-berbaris, dan memberi hormat.
Tujuh Fungsi Kepolisian
Keberadaan robot-robot ini akan membantu tujuh fungsi kepolisian.
- Pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai atau area bencana.
- Penanganan situasi berbahaya termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan.
- Pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran.
- Pengumpulan barang bukti forensik seperti sidik jari dan sampel DNA di TKP.
- Kelima, pengawasan lalu lintas melalui pemantauan pelanggaran dan identifikasi kendaraan.
- Keenam, patroli cerdas dengan dukungan teknologi pengenalan wajah (face recognition).
- Ketujuh, deteksi bahan berbahaya seperti bom, narkotika, dan bahan kimia
(Tribunnews.com/Rizki A.)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.