Kamis, 2 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Banten Dipilih Jadi Model Nasional Program Jaksa Garda Desa untuk Ketahanan Pangan

Program Jaksa Garda Desa yang selama ini berfungsi mengawal penggunaan Dana Desa kini diperluas fungsinya digerakkan memperkuat ketahanan pangan

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
KETAHANAN PANGAN - Provinsi Bantendipilih sebagai lokasi peluncuran perdana program ketahanan pangan berbasis Jaksa Garda Desa oleh Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Prof. Dr. Reda Manthovani, Rabu (25/6/2025) Program Jaksa Garda Desa yang selama ini berfungsi mengawal penggunaan Dana Desa kini diperluas fungsinya yakni digerakkan untuk memperkuat ketahanan pangan dari tingkat desa 

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN – Provinsi Banten, khususnya Kabupaten Tangerang, dipilih sebagai lokasi peluncuran perdana program ketahanan pangan berbasis Jaksa Garda Desa oleh Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Prof. Dr. Reda Manthovani.

Bertema Pemberdayaan Lahan dan BUMDes untuk Swasembada Pangan, program Jaksa Garda Desa yang selama ini berfungsi mengawal penggunaan Dana Desa kini diperluas fungsinya yakni digerakkan untuk memperkuat ketahanan pangan dari tingkat desa.

Reda mengungkapkan, ada dua alasan utama pemilihan Banten sebagai lokasi perdana: kedekatan emosional dan kondisi riil distribusi pangan di wilayah tersebut.

Baca juga: Mendes Yandri Minta Kades Melek Teknologi Genjot Ketahanan Pangan

“Saya mendapat laporan bahwa pasokan sayuran dari Banten ke Pasar Induk Tanah Tinggi sangat minim, hanya 5 persen dari total kebutuhan. Padahal Banten punya lahan dan potensi besar untuk dikembangkan,” ujar Reda saat peluncuran program di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Rabu (25/6/2025).

Reda sendiri pernah menjabat sebagai Kajari Cilegon dan Kajati Banten, sehingga ia mengenal baik potensi serta tantangan pertanian di wilayah ini.

Peluncuran program juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara para kepala kejaksaan negeri (Kajari) se-Banten dengan empat kepala daerah: Bupati Tangerang, Plt Bupati Serang, Bupati Pandeglang, dan Bupati Lebak. Penandatanganan ini turut melibatkan Rektor Telkom University Prof. Dr. Suyanto, Dirut PT Pupuk Indonesia, dan Dirut PASKOMNAS Hartono.

MoU tersebut disaksikan oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Jamintel Kejagung Prof. Dr. Reda Manthovani, Wakil Kajati Banten Yuliana Sagala, serta Gubernur Banten Andra Soni. Acara juga dirangkaikan dengan penanaman bawang merah sebagai simbol dimulainya program ini.

Reda menegaskan, program ini tak akan berhenti di Banten saja.

“Targetnya, beberapa tahun ke depan seluruh daerah di Indonesia memiliki pola tanam yang sama dengan yang dilakukan di Kabupaten Tangerang. Harapannya, ini bisa membantu perekonomian para petani secara luas,” katanya.

Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan dan Gizi, BRI Salurkan Pembiayaan untuk Koperasi Penyuplai Bahan Pangan MBG

Menteri Desa Yandri Susanto menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menyebut sinergi antara pendampingan hukum dan teknologi digital sebagai kunci membangun desa-desa yang mandiri dan maju.

“Melalui Jaksa Garda Desa, kami ingin desa tidak hanya jadi penonton, tapi pelaku utama pembangunan ekonomi nasional dari tingkat bawah,” tegas Yandri.

Ia juga menyebut program ini selaras dengan visi nasional Asta Cita Presiden RI terpilih Prabowo Subianto yang menempatkan desa dan ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian ekonomi Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menilai program ini akan memperkuat kontribusi Banten dalam rantai pasok pangan nasional.

“Saat ini saja produksi beras kita sudah surplus hingga 200 ribu ton. Tapi sayangnya, Banten baru bisa mencukupi 10 persen kebutuhan sayurannya sendiri. Dengan adanya program ini, saya yakin produksi kita bisa meningkat,” kata Andra.

Baca juga: Tamsil Linrung Sebut Program MBG Perkuat Ketahanan Pangan Lokal

Direktur Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia, Hartono Wignyopranoto, menambahkan bahwa inisiatif ini bisa menjadi solusi atas fluktuasi pasokan dan harga sayuran.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved