China Ciptakan Drone Spionase Mirip Burung Kecil, Indonesia Bikin Penangkal Drone Canggih
Belum lama ini sebuah video menunjukkan pasukan elite China menggunakan pesawat tanpa awak (drone) biomimetic yang canggih.
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Belum lama ini sebuah video menunjukkan pasukan elite China menggunakan pesawat tanpa awak (drone) biomimetic yang canggih.
Drone itu terbilang mini menyerupai burung, punya sayap dan patuk.
Sehingga jika dilihat sepintas drone itu tak ada bedanya dengan burung sungguhan.
Drone itu sekilas seperti burung pipit pohon Eurasia yang mengepakkan sayapnya saat berputar-putar di langit.
Menurut pengamat militer China, pesawat nirawak ini tergolong miniatur biomimetic ornithopter.
Yakni wahana udara yang terbang dengan mengepakkan sayap layaknya burung dan serangga.
Dibandingkan dengan pesawat tanpa awak biasa, ornithopter memiliki daya tahan, muatan, dan jangkauan yang buruk tetapi dapat dengan mudah disembunyikan karena ukurannya yang sangat kecil.

Hal ini menjadikannya alat yang sempurna bagi pasukan operasi khusus untuk melakukan pengintaian rahasia atau aksi spionase.
China tengah mengembangkan teknologi ornithopter.
Pada bulan Maret lalu, para peneliti di Universitas Politeknik Northwestern memamerkan sebuah ornithopter yang dijuluki "Little Falcon".
Media Global Times mengatakan jenis pesawat ini cocok untuk misi pengintaian, pengawasan, dan bahkan serangan presisi dalam operasi khusus.
Pesawat ini juga akan meningkatkan kompleksitas upaya musuh untuk mendeteksinya secara efektif di medan perang.
Indonesia Punya Drone Jammer
PT Pindad, perusahaan yang memproduksi alat-alat pertahanan Indonesia, beberapa waktu lalu juga memperkenalkan salah satu produk pertahanan anti drone.
Diantaranya kendaraan Maung MV3 Mobile Jammer, senjata SPS-1 dan unit Sectorial Jammer.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.