Senin, 29 September 2025

Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman

Pimpinan Komisi III DPR Desak Hukuman Maksimal untuk Pelaku Mutilasi di Padang Pariaman

Ahmad Sahroni mendesak aparat penegak hukum untuk tidak ragu menjatuhkan hukuman paling berat terhadap pelaku.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
TribunPadang.com/Panji Rahmat
TERDUGA PELAKU MUTILASI- Terduga pelaku pembunuhan mutilasi saat ditanya oleh Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, Kamis (19/6/2025). Terduga pelaku berinisial SJ alias Wanda. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, angkat suara terkait kasus pembunuhan disertai mutilasi yang menggemparkan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat

Dia mendesak aparat penegak hukum untuk tidak ragu menjatuhkan hukuman paling berat terhadap pelaku, termasuk hukuman mati.

Pelaku berinisial SJ alias Wanda (W) telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Polres Padang Pariaman atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan dan mutilasi korban SA. 

Tubuh korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terbawa arus Sungai Batang Anai pada Selasa (17/6/2025). 

Sementara itu, menurut Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman Iptu AA Reggy pada Minggu (22/6/2025), polisi masih mendalami motif lain, meski pelaku sementara ini mengaku tindakannya dilatarbelakangi persoalan utang piutang.

Melihat keji dan terencananya tindak kejahatan tersebut, Sahroni menilai bahwa pelaku layak dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

"Ini bukan sekadar pembunuhan biasa, tapi tindakan mengerikan yang menunjukkan sifat psikopat. Dan juga ini bukan pembunuhan spontan. Ada pemotongan tubuh, ada pembuangan jenazah ke sungai. Semuanya mengarah kepada tindakan yang direncanakan. Apalagi pelaku mengaku punya motif hutang piutang dengan korban. Maka dari itu saya minta aparat penegak hukum tak ragu-ragu menuntut hukuman maksimal, yaitu hukuman mati atau penjara seumur hidup,” kata Sahroni dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

Politisi Partai NasDem ini juga menekankan pentingnya sikap tegas negara dalam menghadapi tindak kejahatan ekstrem, agar rasa aman masyarakat tetap terjaga.

"Tidak ada tempat untuk kompromi dalam kasus seperti ini. Penegak hukum tidak boleh ragu, apalagi lunak. Tunjukkan bahwa aparat penegak hukum akan menjaga keamanan masyarakat, dan punya keberanian untuk bersikap keras terhadap pelaku kekejaman ekstrim semacam ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sahroni pun berharap aparat kepolisian dapat segera menuntaskan proses hukum dengan transparan dan adil.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan