Tambang Nikel di Raja Ampat
Sosok Iqbal Damanik, Aktivis Debat dengan Gus Ulil soal Tambang di Raja Ampat, Kini Banjir Dukungan
Berikut sosok dari Iqbal Damanik, aktivis Greenpeace yang debat dengan Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdallah atau Gus Ulil.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok dari Iqbal Damanik, aktivis Greenpeace yang debat dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ulil Abshar Abdallah atau Gus Ulil.
Perdebatan sengit antara Iqbal Damanik dan Gus Ulil terjadi di dalam program ROSI KompasTV, yang membahas terkait tambang nike di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Lantas, siapa Iqbal Damanik?
Dikutip dari akun LinkedIn pribadinya, Iqbal Damanik memperkenalkan diri sebagai aktivis tangguh yang biasa bekerja di bidang advokasi hak masyarakat dan lingkungan hidup.
Ia juga piawai dalam melakukan penelitian, memiliki pengalaman bekerja sama dengan Pemerintah untuk mengkaji kasus-kasus korupsi Pertanahan dan Kehutanan di Kalimantan Timur, serta Studi Latar Belakang RPJMN (Pembangunan Jangka Menengah Nasional) di sektor kehutanan.
Baca juga: Di Balik Kekuatan PT Kawei Sejahtera, Penambang Nikel Raja Ampat Dicabut Izinnya, Ada Sosok Ini
Integritas dan kecintaannya terhadap lingkungan hidup membuatnya terus berkomitmen memperjuangkan hak-hak lingkungan hidup.
Iqbal Damanik mengawali pendidikan di Universitas Sumatera Utara (USU).
Dirinya mengambil Sarjana Komunikasi dan Studi Media Sarjana Komunikasi dan Studi Media (2007-2012).
Iqbal Damanik kemudian meneruskan pendidikannya di Universitas Indonesia (UI) (2019-2021).
Ia meraih gelar Magister Ilmu Politik dan Pemerintahan.
Karier profesional
Iqbal Damanik meniti karier profesionalnya Lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Jakarta Selatan bernama Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).
Ia bertugas selama Mei 2013 hingga April 2016, sebagai peneliti.
Iqbal Damanik pernah tergabung dalam Article 33 Indonesia (2016).
Lembaga riset untuk perubahan sosial tercetus dari keinginan menegakkan cita-cita Pasal 33 UUD 1945.
Sementara, pada Februari 2017-Februari 2021, Iqbal Damanik bekerja sebagai Direktur Pertambangan dan Energi di Lembaga Swadaya Masyarakat bernama Auriga Nusantara.
Iqbal Damanik baru bergabung dengan Greenpeace pada Maret 2021.
Ia awalnya menjabat sebagai Forest Campaigner (Kampanye Hutan).
Hingga 2025, sudah sekitar 4 tahun lamanya Iqbal Damanik bertugas di Greenpeace.
Baca juga: Bahas Persoalan Tambang Nikel di Raja Ampat, AMPI Gelar Diskusi di Kampus UNJ
Iqbal Damanik vs Gus Ulil
Gus Ulil membuka perdebatan dengan mempertanyakan ada pihak-pihak yang sama sekali menolak pertambangan.
Menurutnya, tambang merupakan bagian nikmat dari Allah SWT yang harus dinikmati.
"Kalau sekedar mengkritik bad mining saya setuju, tetapi kalau ujungnya adalah pertambangan sama sekali tidak boleh dilakukan di dunia ini, di Indonesia, (ada) jutaan orang juga jadi korban karena mereka tidak bisa menikmati energi."
"Saya mengatakan bahwa ini ada anugerah dari Allah untuk bangsa ini untuk bangsa-bangsa yang lain, manfaatkanlah cuma dengan cara yang bertanggung jawab."
"Tapi, kalau menolak sama sekali pemanfaatan sumber daya ini, bagi saya itu enggaklah ya," kata Gus Ulil, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (17/6/2025).
Iqbal Damanik langsung melemparkan pendapatnya untuk menanggapi pernyataan Gus Ulil.
Menurutnya, dengan tidak melakukan penambangan juga sebagai bentuk menjaga nikmat dari Allah.
Iqbal Damanik menegaskan, karena faktor lingkungan seperti pemanasan global, harus ada langkah nyata menghentikan aktivitas penambangan.
"Perlu di-shifting (bergeser) secara cepat gitu bahwa kita harus segera bergegas keluar dari industri ekstraktif (penambangan)," desaknya.
Iqbal Damanik kemudian meminta Gus Ulil untuk menunjukkan bukti adanya konsesi tambang yang program reklamasi atau reboisasinya berhasil mengembalikan lingkungan ke dalam keadaan awal.
"Tunjukkan satu aja di mana wilayah pertambangan di Indonesia ini yang mampu mengembalikan ke ekosistem awalnya, tidak ada," tegasnya.
Perdebatan berlanjut, dengan Gus Ulil menanyakan seberapa pentingnya mengembalikan ekosistem yang rusak akibat pertembangan.
"Pertanyaan baliknya adalah kenapa Anda begitu peduli untuk mengembalikan ekosistem awal?" tanyanya.
"Karena kita butuh Gus. Dan itu wajib Gus," jawab Iqbal Damanik.
Gus Ulil kemudian menyinggung soal wahabisme dalam hal masalah lingkungan.
Ia menuding Iqbal Damanik dengan segala pernyataannya seolah menolak sama sekali aktivitas pertambangan.
Baca juga: Bahlil Klaim Jokowi Tak Terlibat Tambang Nikel Raja Ampat, Said Didu: Jangan Anggap Kami Bodoh
Iqbal Damanik dalam akhirnya pertanyaannya mengatakan berapa pentingnya menjaga lingkungan.
"Ada generasi setelah kita gitu, saya sebagai seorang bapak yang punya anak, saya merasa punya tanggung jawab kepada anak saya, bahwa anak-anak saya dan anak-anak lain di dunia ini memiliki hak untuk hidup yang layak, ruang hidup yang layak, lingkungan yang bersih, dan itu dijamin oleh konstitusi."
"Kenapa atas dasar pembangunan, kita mau melanggar konstitusi dan kita membuat kesalahan membuat dosa-dosa di awal terhadap anak cucu kita?" tandasnya.
Usai video perdebatan dengan Gus Ulil viral, kini Iqbal Damanik banjir dukungan.
Dukungan tersebut diberikan warganet lewat komentar di akun Instagram pribadi @bgdamanik.
Sejumlah warganet mengaku sependapat dengan pernyataan-pernyataan Iqbal Damanik.
Di sisi lain, ada warganet yang mempertanyakan posisi PBNU di tambang nikel di Raja Ampat.
(Tribunnews.com/Endra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.