Jokowi dan Kiprah Politiknya
Jokowi Masuk Bursa Calon Ketua Umum PSI, Pakar Komunikasi Publik: Jalan Pintas yang Harusnya Disetop
Menurut Rudi S. Kamri, keputusan PSI membidik nama Jokowi merupakan jalan pintas dan instan yang tidak seharusnya dilanjutkan.
Seperti pepatah Jawa, lengser keprabon mandeg panditha.
Namun, Rudi menilai pepatah itu tidak berlaku.
Kata Rudi, saat ini Jokowi sedang khawatir, tidak hanya karena dirinya yang disorot karena polemik ijazah, tetapi juga karena ada desakan pemakzulan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dari kursi Wakil Presiden RI.
Sehingga, lanjut Rudi, Jokowi memutuskan untuk ingin terjun kembali ke dunia politik.
"Kembali lagi pada suatu kualitas ya, bahwa dulu saya berharap Pak Jokowi itu, lengser keprabon mandeg panditha. Itu bahasa Jawa," kata Rudi.
"Jadi, begitu sudah turun dia akan berdiri di tepi dan menjadi guru bangsa, membiarkan penggantinya menjadi spotlight gitu, seperti Pak SBY," ujarnya.
Tapi Pak Jokowi kan berbeda. Berbeda, apalagi anaknya masih di dalam pemerintahan yang baru dan perlu diawasi karena sedang dikuyo-kuyo (dikucilkan, red.) juga anaknya," tambahnya.
"Jadi artinya, kita juga bisa memberikan empati betapa khawatirnya seorang Jokowi saat ini, bukan hanya kasus dirinya yang sedang disorot masalah ijazah dan sebagainya, tapi bagaimana mengamankan anaknya dari proses pemakzulan. Makanya sangat ingin terjun ke politik," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Disebut Bakal Bersaing dengan Jokowi Berebut Posisi Ketum PSI, Begini Respons Kaesang
(Tribunnews.com/Rizki A.) (TribunJakarta.com/Dionysius Bima)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.