Senin, 29 September 2025

Anggaran Rp 9 Miliar untuk Penulisan Ulang Sejarah Sudah Cair, Uji Publik Digelar Juli 2025

Fadli Zon memastikan, pihaknya akan melibatkan 113 sejarawan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dalam proyek penulisan ulang sejarah

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
PENULISAN ULANG SEJARAH - Menteri Kebudayaan RI (Menbud) Fadli Zon saat ditemui awak media di Taman Sriwedari, Depok, Minggu (1/6/2025). Fadli Zon memastikan anggaran Rp9 Miliar untuk penulisan ulang sejarah dari APBN sudah cair, dalam waktu dekat publik akan diajak diskusi untuk penambahan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kebudayaan RI (Menbud) Fadli Zon memastikan anggaran sebesar kurang lebih Rp 9 Miliar untuk penulisan ulang sejarah Indonesia sudah direalisasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Atas hal itu menurut Fadli Zon, pembahasan terhadap penulisan ulang sejarah sudah siap untuk dilakukan.

Baca juga: Singgung Pesan Bung Karno, Fadli Zon Minta PDIP Tak Khawatir soal Penulisan Ulang Sejarah Indonesia 

Bahkan kata Fadli, persoalan anggaran itu sudah pernah dibahas dirinya saat rapat bersama Komisi X DPR RI beberapa waktu lalu.

"Iya kurang lebih lah (anggaran Rp9 Miliar), dari APBN lah, sudah beres itu sudah kita sampaikan sejak 7 bulan yang lalu saya pertama kali ke DPR," kata Fadli saat ditemui awak media di Taman Sriwedari, Depok, Minggu (1/6/2025).

Baca juga: Tanggal 1 Juni 2025 Hari Apa? Peringati Hari Lahir Pancasila 2025, Ini Sejarah dan Maknanya

"Sudah ada anggarannya, sudah mulai kalau nggak (ada anggaranya) darimana (pembahasan bakal dilakukan)," sambung dia.

Dengan begitu kata Fadli Zon, terdekat pemerintah akan melibatkan partisipasi publik untuk memberikan masukan terhadap penulisan ulang sejarah tersebut.

Kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut, kemungkinan pelibatan publik untuk berdebat membahas penulisan ulang sejarah itu akan dilakukan pada Juli tahun ini.

"Sejauh ini kita targetkan mungkin bulan Juli kita akan uji publik. Bulan Juli lah kira-kira. Di situ kita asik, kita debat lah disitu," tandas dia.

Dalam hal ini, Fadli Zon memastikan, pihaknya akan melibatkan 113 sejarawan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dalam proyek penulisan ulang sejarah nasional.

"Ada 113 sejarawan ya, dari lebih dari 30-an perguruan tinggi dan juga para penulisnya dari Aceh sampai Papua," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Fadli menjelaskan, proyek ini bertujuan membangun kembali penulisan sejarah nasional yang selama ini dinilai masih banyak dipengaruhi perspektif kolonial. 

Dengan melibatkan akademisi dari berbagai daerah, dia berharap sejarah dapat ditulis dengan pendekatan Indonesia sentris.

"Jadi kita ingin sejarah ini ditulis secara inklusif dengan Indonesia sentris. Jadi perspektif Indonesia, kalau perspektifnya Belanda tidak ada penjajahan, ya mereka melihatnya beda," ujarnya.

Baca juga: Tanggal 1 Juni 2025 Hari Apa? Peringati Hari Lahir Pancasila 2025, Ini Sejarah dan Maknanya

Fadli mencontohkan bagaimana peristiwa sejarah bisa bermakna berbeda tergantung sudut pandang. 

"Misalnya agresi militer 1 dan agresi militer 2 kalau versi Belanda adalah aksi polisionil 1, aksi polisionil 2. Karena itu penertiban dari kekacauan pengacau keamanan," ucapnya.

"Bagi Belanda, Bung Tomo itu adalah ekstremis teroris. Bagi kita, dia adalah seorang pahlawan nasional, pejuang yang hebat. Nah, itulah yang namanya perspektif Indonesia," tutur Fadli menambahkan.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan