Wawancara Eksklusif
VIDEO Syahganda Nainggolan Yakin Ada Matahari Kembar, Ungkap Kegagalan Jumhur Jadi Menaker
Syahganda menyebut ada indikasi kuat bahwa Prabowo sempat menghadapi intervensi dalam pembentukan kabinetnya.
Editor:
Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis senior Syahganda Nainggolan mengungkapkan kecurigaan publik soal adanya “matahari kembar” dalam lingkar kekuasaan Prabowo Subianto bukanlah isapan jempol.
Dalam perbincangannya dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Syahganda menyebut ada indikasi kuat bahwa Prabowo sempat menghadapi intervensi dalam pembentukan kabinetnya.
"Awal pembentukan kabinet itu Pak Prabowo menugaskan Prof Burhanuddin Abdullah sebagai ketua tim seleksi bersama beberapa profesor untuk memilih menteri berdasarkan kapasitas,” ujar Syahganda, dalam wawancara eksklusif dalam program Ngobrol Bareng Cak Febby (Ngocak Febby), yang berlangsung di Studio Tribunnews, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Ia mengaku saat itu dihubungi untuk menjadi kandidat Menteri Tenaga Kerja, bersama rekannya Jumhur Hidayat.
Syahganda dan timnya bahkan telah menyusun kertas kerja bidang ketenagakerjaan dan pasar kerja sebagai bagian dari proses seleksi.
Jumhur akhirnya dipilih untuk maju dan berhasil lolos uji oleh tim profesor.
Menurut Syahganda, CV dan paper sudah disampaikan kepada Pak Prabowo,
Namun secara tiba-tiba, Jumhur batal menjadi menteri.
Isu pun merebak intervensi dari pihak lain terjadi setelah pertemuan Prabowo dengan pihak tertentu di Solo pada 13 Oktober.
“Awalnya kita hanya menduga, tapi saya yakin setelah ada pertemuan Pak Prabowo dengan tiga tokoh buruh, termasuk Jumhur, di Istana pada bulan November itu.
Di sana, Prabowo sendiri bilang: ‘Jumhur, kamu kan harusnya Menteri saya. Kamu tahu kan?’ Itu konfirmasi langsung,” jelasnya.

Pernyataan Prabowo saat itu, menurut Syahganda, semakin menguatkan keputusan politik tidak sepenuhnya berada di tangan presiden terpilih.
“Jadi artinya, benar ada Matahari Kembar di era itu,” ujarnya.
Lalu, terkait dengan persoalan, apakah Prabowo menjelaskan alasan di balik kegagalan Jumhur menjadi menteri.
“Enggak. Pak Prabowo cuma bilang, ‘Pokoknya kamu ngerti lah,’ begitu saja.”
Syahganda juga berkomentar mengenai isu ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Ia juga menjelaskan mengenai Lembaga riset ekonomi, politik, dan teknologi Great Institute.
Saksikan video wawancaranya hanya di kanal YouTube Tribunnews.com.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.