5 Larangan dalam Berkurban yang Wajib Diketahui Umat Islam

TRIBUNNEWS.COM – Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam antusias melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. 

Namun, penting untuk memahami bahwa tidak semua orang dianjurkan untuk berkurban. 

Terdapat beberapa kondisi yang menjadikan seseorang tidak dianjurkan atau bahkan dilarang melaksanakan kurban, antara lain:

1. Tidak Mampu Secara Finansial

Islam tidak mewajibkan ibadah kurban bagi orang yang tidak mampu secara ekonomi. 

Kurban termasuk ibadah sunnah muakkad, yaitu ibadah yang sangat dianjurkan, tetapi tidak wajib. 

Memaksakan diri berkurban dengan berutang bisa merusak esensi ibadah, karena Islam mengutamakan kemaslahatan dan mencegah kesulitan finansial.

2. Masih Memiliki Utang yang Berat

Bagi yang memiliki utang besar yang belum bisa dilunasi, lebih utama untuk menyelesaikan kewajiban utang terlebih dahulu sebelum berkurban. 

Islam sangat menekankan pentingnya melunasi utang, bahkan menyebut bahwa utang bisa menghambat seseorang di akhirat. 

Namun, jika utang masih tergolong ringan dan tidak membahayakan kebutuhan pokok, kurban tetap diperbolehkan.

Baca juga: Kurban atas Nama Orang Meninggal, Bolehkah Menurut Islam?

3. Tidak Niat Ikhlas

Kurban harus dilandasi niat yang tulus karena Allah SWT. Jika seseorang berkurban demi gengsi, pamer, atau mencari pujian, maka ibadahnya tidak diterima. 

Keikhlasan adalah syarat utama ibadah, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Bayyinah: 5. Niat yang salah menjadikan amalan sia-sia.

4. Menyembelih Tidak Sesuai Syariat

Penyembelihan hewan kurban harus memenuhi syarat syar’i, seperti membaca basmalah, menggunakan alat yang tajam, dan memotong pada bagian leher agar darah keluar sempurna. 

Jika tidak dilakukan dengan benar, kurban bisa dianggap tidak sah. Hal ini menunjukkan bahwa teknik penyembelihan juga bagian dari ibadah.

5. Mengabaikan Adab dan Etika Berkurban

Islam mengajarkan kasih sayang terhadap hewan. 

Karena itu, berkurban dengan kasar, membuat tontonan tidak pantas, atau bercanda berlebihan saat penyembelihan merupakan pelanggaran adab. 

Menjaga sikap, kebersihan, serta keadilan dalam pembagian daging juga termasuk bagian dari etika kurban.

(Tribunnews.com/Widya)