Senin, 29 September 2025

Aksi Ojek Online

Pengemudi Ojol Ini Jadi Korban Orderan Fiktif Rp391 Ribu, Dipesan 'untuk Para Pendemo di DPR'

Pengemudi ojek online (ojol) atas nama Mursalih (44) menjadi korban orderan fiktif dengan bayaran tunai sebesar Rp391 ribu.

Tribunnews.com/Danang
KENA ORDERAN FIKTIF - Pengemudi ojek online (ojol) atas nama Mursalih (44) dapat orderan fiktif saat 'narik' di tengah unjuk rasa para ojol. Ia jadi korban orderan fiktif dengan bayaran tunai sebesar Rp391 ribu yang diminta diberikan kepada para pendemo di depan pintu gerbang utama Gedung DPR/MPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (20/5/2025)/ Danang Triatmojo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengemudi ojek online (ojol) atas nama Mursalih (44) menjadi korban orderan fiktif dengan bayaran tunai sebesar Rp391 ribu.

Orderan fiktif ini diminta diberikan kepada para pendemo yang ada di depan pintu gerbang utama Gedung DPR/MPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Mursalih menerima orderan ini ketika berada di daerah Kampus Universitas Bina Nusantara (Binus) di Rawa Belong.

Ia mendapat orderan atas nama Sugeng untuk membeli 3 kopi kemasan botol dan diantar ke depan gerbang utama kompleks parlemen Senayan.

"Ambil orderan pas di Binus disuruh kasih ke yang lagi demo, eh orangnya nggak ada," kata Mursalih saat ditemui di depan gerbang DPR/MPR, Jakarta, Selasa.

Saat dilihat dalam fitur percakapan di aplikasi, pemesan juga menuliskan permintaan agar pesanan diberikan kepada para pendemo.

"Kasih ke yang lagi demo ya bang," kata pemesan atas nama Sugeng saat dilihat pada aplikasi.

Ketika tiba di titik pengantaran, Mursalih tidak kunjung bisa menghubungi pemesannya. Kiriman pesan, foto bahkan telepon darinya juga tidak bersambut.

Ia mengaku sudah sekitar 2 jam menunggu di depan kompleks parlemen. Teleponnya terus - terusan bertuliskan 'berdering' dan tidak diangkat si pemesan. 

"Nelpon tapi nggak diangkat-angkat sama dia (pemesan)," ucap Mursalih kesal.

Di lokasi juga nihil massa unjuk rasa dari kalangan ojek online. Padahal menurut rencana massa ojol juga akan berdemo di depan Gedung DPR/MPR. Namun sejak pagi sampai sore ini tidak ada satupun massa yang berkumpul di lokasi.

Menyadari hal ini, Mursalih cuma bisa garuk-garuk kepala, kebingungan dengan apa yang sedang dialaminya. 

Kemudian salah seorang rekan sesama pengemudi ojol menuntunnya untuk melaporkan kejadian orderan fiktif ini kepada perusahaan ride hailing lewat aplikasi.  

Mursalih sendiri tidak ikut -ikutan dalam aksi unjuk rasa para pengemudi ojol yang digelar hari ini. Ia menyebut tak mungkin mematikan layanan jasanya di aplikasi, lantaran harus mencari nafkah untuk makan sehari - hari.

"Saya sih cuma cari nafkah aja buat sehari-hari," katanya.

Namun dirinya tetap menghormati rekam - rekannya yang menuntut kesejahteraan, dengan tidak mengenakan atribut ojol miliknya.

"Saya nggak pakai atribut karena menghormati aja yang lagi demo," ucap Mursalih.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan