Senin, 29 September 2025

Sosok Susanto Zuhdi, Guru Besar UI yang Jadi Ketua Tim Penulisan Ulang Sejarah RI

Sosok Susanto Zuhdi, guru besar UI bidang sejarah maritim yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Penulisan Ulang Sejarah RI.

Dok. Universitas Indonesia (UI)
SOSOK SUSANTO ZUHDI - Dalam Foto: Peluncuran buku “Meniti Ombak Sejarah: Suntingan Kenangan Untuk Profesor Susanto Zuhdi” pada Sabtu, 13 Mei 2023 lalu sebagai sumbangsih bagi Prof. Susanto yang selama 42 tahun mengabdi di FIB UI. Prof. Susanto Zuhdi (kanan) menerima buku dari Ketua Departemen Ilmu Sejarahn Dr. Abdurakhman, M.Hum (kiri). Terbaru, Susanto Zuhdi, guru besar Universitas Indonesia (UI) di bidang sejarah maritim, ditunjuk sebagai Ketua Tim Penulisan Ulang Sejarah RI. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak profil singkat Susanto Zuhdi, guru besar Universitas Indonesia (UI) di bidang sejarah maritim yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Penulisan Ulang Sejarah RI.

Sebagai informasi, Kementerian Kebudayaan RI (Kemenbud) sedang mengagas program penulisan ulang sejarah Republik Indonesia (RI). 

Proses penulisan tersebut turut melibatkan ratusan sejarawan Tanah Air.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengungkapkan ada lebih dari 100 ahli sejarah dari berbagai universitas yang dilibatkan.

Adapun dalam penulisan ulang sejarah Indonesia tersebut, istilah 350 tahun dijajah bakal dicoba dihilangkan.

Kata Fadli Zon, penulisan ulang sejarah Indonesia akan diungkap pada 17 Agustus 2025 atau tepat pada HUT ke-80 RI.

Fadli Zon juga menjelaskan, rencana perubahan sejarah RI dijajah selama 350 tahun untuk menghapus mental inferior bangsa.

"Iya, generasi kita kan generasi yang semakin kritis gitu," ujar Fadli seusai acara Mata Lokal Fest 2025 yang diadakan Tribun Network, di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Sementara itu, Susanto Zuhdi mengatakan jumlah sejarawan yang terlibat adalah hampir 120 orang.

"Betul, ada 113 atau 117 ya, hampir 120 lah," kata Susanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/5/2025).

Menurut Susanto, program ini sudah dikerjakan sejak Januari 2025 lalu. Prosesnya tengah berjalan selama sekitar 5 bulan.

Baca juga: Sosok Kamaruddin Ibrahim, Anggota DPRD Kaltim Jadi Tersangka Dugaan Kasus Korupsi PT Telkom

Ia juga mengungkapkan dirinya turut didampingi dua sejarawan lain menjadi editor umum di program tersebut.

Dua sejarawan tersebut adalah Guru Besar dari Universitas Diponegoro (Undip), Singgih Tri Sulistiyono, dan Guru Besar dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jajat Burhanuddin.

"Waktu bulan Januari itu kita merumuskan kerangka acuan, ya kami bertiga, kami ini editor umum, jadi tidak hanya saya sendiri, jadi sebetulnya ada editor umum, Prof Singgih Tri Sulistiyono, dari Undip itu, kemudian Prof Jajat Burhanuddin itu dari UIN Ciputat," ungkapnya.

"Jadi itu kami merumuskan kerangka acuannya, garis besarnya, kemudian diberikan ke 20 editor jilid, karena ada 10 jilid yang akan ditulis, nah itu mereka lalu merumuskan lagi, terus ya on going process, sampai sekarang ya sudah 60-70 persen," sambung Susanto.

Bukan hanya sejarawan, tetapi proses penulisan ulang sejarah RI ini juga melibatkan para arkeolog di Indonesia.

Lantas, siapa Susanto Zuhdi?

Dalam Foto: Peluncuran buku “Meniti Ombak Sejarah: Suntingan Kenangan Untuk Profesor Susanto Zuhdi” pada Sabtu, 13 Mei 2023 lalu sebagai sumbangsih bagi Prof. Susanto yang selama 42 tahun mengabdi di FIB UI. Prof. Susanto Zuhdi (kanan) menerima buku dari Ketua Departemen Ilmu Sejarahn Dr. Abdurakhman, M.Hum (kiri).
Dalam Foto: Peluncuran buku "Meniti Ombak Sejarah: Suntingan Kenangan Untuk Profesor Susanto Zuhdi" pada Sabtu, 13 Mei 2023 lalu sebagai sumbangsih bagi Prof. Susanto yang selama 42 tahun mengabdi di FIB UI. Prof. Susanto Zuhdi (kanan) menerima buku dari Ketua Departemen Ilmu Sejarahn Dr. Abdurakhman, M.Hum (kiri). (Dok. Universitas Indonesia (UI))

Sosok Susanto Zuhdi

  • Nama lengkap: Prof. Dr. Susanto Zuhdi, S.S., M.Hum
  • Tempat, tanggal lahir: Banyumas, Jawa Tengah 4 April 1953
  • Pekerjaan: Sejarawan, peneliti, guru besar

Susanto Zuhdi merupakan guru besar di Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (UI).

Ia memiliki spesialisasi di bidang Sejarah Maritim dan Sejarah Nasional.

Susanto Zuhdi mengajar di program sarjana maupun pascasarjana ilmu sejarah.

Selain itu, ia juga merupakan guru besar di Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI).

Pria yang kini berusia 72 tahun tersebut merampungkan sarjana ilmu sejarah di Fakultas Sastra UI pada 1979.

Kemudian, ia melanjutkan studi magister melalui program ganda (sandwich program) di UI dan University of Amsterdam pada 1988-1991.

Ia menulis tesis magister dengan judul Perkembangan Pelabuhan dan Kota Cilacap, 1830-1942.

Lalu, ia meraih gelar doktor bidang sejarah pada 1999 di UI dengan disertasi yang berfokus pada sejarah Buton abad ke-17 hingga 18.

Pada 1996-1999 atau tepatnya saat menempuh pendidikan doktoral, Susanto Zuhdi menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan (kini disebut Manajer Kemahasiswaan). 

Pada 2000-2001, ia ditunjuk sebagai Sekretaris Badan Pertimbangan dan Pengembangan Fakultas Sastra UI.

Susanto Zuhdi pun diangkat sebagai guru besar bidang sejarah pada 2005.

Tak hanya di UI, Susanto Zuhdi juga mengabdi sebagai staf pengajar di Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI).

Bahkan, pada 2013-2015, ia juga pernah menjadi Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Unhan RI.

Selain di dunia akademik, Susanto Zuhdi juga memiliki jejak karier di pemerintahan.

Ia menjabat sebagai Direktur Sejarah pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dalam periode 2001-2006.

Sebagai catatan, jabatan tersebut kini berada di dalam lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Ia juga pernah menempati posisi staf ahli Menteri Pertahanan RI Bidang Politik dari 2011 hingga 2013.

Buku dan Karya Tulis Ilmiah

Sebagai guru besar, sudah banyak buku dan karya tulis ilmiah yang dilahirkan oleh Susanto Zuhdi.

Dikutip dari Google Scholar, beberapa buku yang ditulis Susanto Zuhdi meliputi:

  • Sejarah Buton Yang Terabaikan Labu Rope Labu Wana (2010)
  • Nasionalisme Laut dan Sejarah (2014)
  • Cilacap (1830-1942): Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa (2002)
  • Cirebon Sebagai Bandar Jalur Sutra (1997)

Adapun beberapa jurnal dan disertasi karya Susanto Zuhdi adalah sebagai berikut:

  • BENCANA DALAM SEJARAH: Disaster in History (2021)-Proceeding Balai Arkeologi Jawa Barat 137-147
  • COVID-19 and the Local Tradition of the People of North Maluku (2022)-Journal of Maritime Studies and National Integration 6 (1), 20-29
  • Future History for Papuan Conflict Resolution-The 8th International Symposium of Journal Antropologi Indonesia
  • Labu Rope Labu Wana: Sejarah Butun Abad XVII-XVIII (1999)-Disertasi Program Doktor Ilmu Sejarah Pascasarjana FIB Universitas Indonesia
  • Budaya Bahari Dan Negara Maritim Dalam Perspektif Sejarah Indonesia (2021)-PROSIDING LINTASAN SEJARAH MARITIM KALIMANTAN SELATAN, 1-20

(Tribunnews.com/Rizki A./Reza Deni) (Kompas.com/Rahel Narda)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan