Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2029

Prabowo Diprediksi Maju Pilpres 2029 tanpa Anak Jokowi, Pengamat Nilai AHY Lebih Cocok: Berprestasi

Pengamat komunikasi politik menilai Prabowo tidak akan menggandeng Gibran lagi pada Pilpres 2029 mendatang karena disebut sudah tidak laku.

Penulis: Rifqah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS Irwan Rismawan/Jeprima
PILPRES 2029 - Kolase foto Prabowo Subianto dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pengamat komunikasi politik menilai Prabowo tidak akan menggandeng Gibran lagi di Pilpres 2029 mendatang karena disebut sudah tidak laku. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto diprediksi bakal maju lagi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 setelah partai politik (parpol) di Koalisi Indonesia Maju (KIM) menyatakan akan kembali mendukung Prabowo.

Namun, majunya Prabowo itu dinilai tidak akan menggandeng anak Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) lagi, yakni Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) RI.

Hal tersebut disampaikan oleh pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga.

"Prabowo sangat berpeluang untuk kembali maju pada Pilpres 2029," kata Jamiluddin kepada Tribunnews.com, Senin (12/5/2025).

"Prabowo akan maju tampaknya tidak akan bersama Gibran Rakabuming Raka. Prabowo akan meninggalkan Gibran karena dinilai sebagai titik lemah," ucap Jamiluddin.

Alasan Jamiluddin mengatakan demikian adalah karena menilai Gibran tidak akan laku pada Pilpres 2029 nanti.

"Gibran pada tahun 2029 diperkirakan sudah tidak laku dijual untuk mendulang suara. Jadi, realitas politik memang tidak menguntungkan bila berpasangan dengan Gibran," ungkapnya.

Singgung AHY Lebih Cocok Dampingi Prabowo

Oleh karena itu, dia menilai bahwa Prabowo idealnya mencari pasangan lain yang juga memiliki nilai jual mendulang suara.

Jamiluddin pun menyinggung nama putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Agus Harimurti  Yudhoyono (AHY).

Ketua Umum Partai Demokrat itu, kata Jamiluddin, merupakan figur yang cocok atau potensial untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2029.

Menurutnya, AHY memiliki banyak prestasi dan minim resistensi.

Baca juga: Jamiluddin Ritonga: Prabowo-Gibran Pecah Kongsi di Pilpres 2029

Apabila nantinya mendampingi Prabowo, AHY akan mampu mendulang suara pada Pilpres 2029 dan meraih kemenangan.

"AHY saat ini sebagai menteri muda yang menonjol dan banyak prestasi. Jadi, AHY minim resistensi. Karena itu, AHY bila mendampingi Prabowo akan dapat membantunya mendulang suara."

"Hal ini memberi peluang kemenangan lebih besar bagi Prabowo," kata Jamiluddin.

Posisi Wakil Presiden Masih Menjadi Perdebatan

Sejak Februari 2025 lalu, Partai Gerindra menyatakan akan kembali mengusung Prabowo pada Pilpres 2029, kemudian diikuti oleh sejumlah partai pendukung lain (PAN, Golkar, Demokrat) yang juga memberi sinyal akan kembali mendukung Prabowo.

"Ini tidak menutup kemungkinan partai-partai yang lain nyusul (mendukung Prabowo)," kata Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (13/5/2025).

Agung lantas menjelaskan bahwa sistem presidensial yang berjalan berdampingan dengan sistem multipartai ekstrem membuka peluang bagi presiden petahana untuk kembali maju di Pilpres 2029.

Apalagi, jika dia didukung program dan kinerja yang baik selama pemerintahannya.

"Hal ini mengafirmasi bahwa sistem presidensil yang bertaut dengan multipartai ekstrim memang memberi keuntungan kepada presiden di periode pertama untuk maju kembali, bahkan terpilih ketika memang punya program ataupun kinerja yang baik," ujarnya.

Namun, Agung menilai posisi calon wakil presiden masih menjadi perdebatan. 

Itu karena para partai politik masih mencermati dinamika politik yang terus berkembang sebelum menentukan posisi tersebut.

"Karena kita tahu setiap Pilpres itu cawapres yang mendampingi presiden akan berubah menyesuaikan tantangan dan kebutuhan elektoral," ujarnya.

Apalagi, kata Agung, dalam sejarah Pilpres di Indonesia pascareformasi, presiden petahana biasanya kembali maju dengan cawapres yang berbeda pada periode keduanya.

Seperti SBY pada periode pertama berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK), tetapi periode kedua bersama Boediono.

Begitu juga dengan Jokowi, pada periode pertama didampingi JK, tetapi periode keduanya berpasangan dengan Ma'ruf Amin.

Kondisi serupa itu, sambung Agung, bisa saja terjadi pada Prabowo dan Gibran. 

Agung mengatakan belum ada kepastian apakah Gibran akan kembali digandeng sebagai calon wakil presiden di 2029.

Menurut Agung, jika ingin menjabat lagi, Gibran harus bisa memastikan dirinya bisa diajak kembali maju pada Pilpres 2029.

"Pak Prabowo hari ini bersama Mas Gibran, apakah di periode keduanya juga sama dengan Mas Gibran."

"Ini pertanyaan yang masih misterius sehingga ini menjadi pekerjaan rumah bagi Mas Gibran untuk memastikan dia diajak kembali atau punya potensi terpilih sebagai cawapresnya Pak Prabowo dengan beragam aktivitas dan manuver-manuver politiknya," ungkapnya.

(Tribunnews/Rifqah/Fersianus Waku)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved