Selasa, 7 Oktober 2025

Kunjungan Bill Gates ke Indonesia

Peneliti Ungkap Proses Indonesia Jadi Lokasi Uji Vaksin TBC yang Disponsori Bill Gates

Indonesia dipilih karena perwakilan dari benua Asia dan memiliki jumlah beban kasus TBC yang besar.

Kementerian Kesehatan RI
VAKSIN TBC - Hasil foto rontgen pasien yang positif TBC yang dilakukan di fasilitas kesehatan. Peneliti nasional vaksin TB Prof. DR. Dr. Erlina Burhan mengungkapkan, proses Indonesia menjadi salah satu lokasi uji klinik fase 3 kandidat vaksin M72/AS01E yang disponsori oleh Yayasan Bill & Melinda Gates. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peneliti nasional vaksin TB Prof. DR. Dr. Erlina Burhan mengungkapkan, proses Indonesia menjadi salah satu lokasi uji klinik fase 3 kandidat vaksin M72/AS01E yang disponsori oleh Yayasan Bill & Melinda Gates.

Indonesia dipilih karena perwakilan dari benua Asia dan memiliki jumlah beban kasus TBC yang besar.

“Setelah uji klinik fase 2 berhasil, diizinkan fase 3. Pada fase ini dibutuhkan 20 ribu partisipan secara global yang mewakili benua, Indonesia dari Asia. Indonesia juga punya beban penyakit yang sangat besar,” kata dia Selasa (13/5/2025).

Ia memastikan, vaksin yang akan diberikan kepada 2.095 partisipan di Indonesia sudah teruji aman.

Sebelum memasuki serangkaian uji klinik fase 1 hingga 3.

Kandidat vaksin TBC M72 ini sudah melalui uji praklinik pada hewan.

Adapun pre klinik vaksin ini tak main-main.

Perlu waktu 10 tahun hingga dinyatakan aman pada hewan.

Kemudian masuk uji klinik fase 1 dengan waktu 1-2 tahun untuk melihat efikasi atau keampuhan dan keamanan vaksin pada kelompok partisipan yang kecil dan sehat.

“Uji klinik fase 1 ini dilakukan di rumah sakit pendidikan ternama di Swiss,” kata dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan ini.

Setelah itu ujar Prof Erlina, vaksin M72 ini kembali diizinkan masuk fase 2 dengan partisipan lebih banyak

“Uji klinik ini diikuti 3 negara yaitu Korea, Kenya dan Melawi. Uji klinik fase 2 ini memerlukan waktu 3 – 5 tahun,” jelas Prof Erlina.

Adapun benefit yang didapat Indonesia dari uji klinik vaksin TBC ini berupa transfer teknologi dalam proses pembuatan vaksin.

“Indonesia bisa produksi sendiri dan harganya bisa affordable. Peneliti di Indonesia yang terpilih bisa dihargai secara global. Dan ini jadi sangat bagus bagi penelitian dan riset lain nantinya,” harap perempuan berhijab ini.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved