Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
DPR Beri 5 Rekomendasi Sikapi Insiden Pemusnahan Amunisi di Garut, Singgung Soal Santunan
Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono menyatakan pihaknya memberikan sejumlah rekomendasi terhadap pemerintah dan TNI atas insiden pemusnahan amunisi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyatakan, pihaknya memberikan sejumlah rekomendasi terhadap pemerintah dan TNI atas insiden ledakan maut saat memusnahkan amunisi kedaluarsa di Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat.
Dalam insiden ledakan maut tersebut 13 orang meninggal dunia di lokasi dengan rincian 9 warga sipil dan 4 prajurit TNI.
Dave mengungkap ada lima rekomendasi untuk pemerintah dan TNI terkait insiden tersebut.
Satu di antaranya memberikan santunan terhadap keluarga korban yang meninggal dunia.
"Rekomendasi kepada pemerintah dan TNI yang diberikan mencakup peningkatan pengawasan, audit prosedur keamanan, sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi pemusnahan, serta pemberian santunan bagi keluarga korban," kata Dave saat dimintai tanggapannya, Senin (11/5/2025).
Tak cukup di situ, legislator dari Fraksi Partai Golkar tersebut juga berharap agar pemerintah dan TNI bisa segera mengambil langkah konkret penyelesaian insiden ledakan maut tersebut.
Hal itu penting, agar keamanan masyarakat khususnya di sekitaran lokasi ke depannya bisa terjamin.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ucapkan Bela Sungkawa Insiden Ledakan di Garut, 13 Orang Tewas
"Kejadian ini menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pemusnahan amunisi agar kejadian serupa tidak terulang," ujar Dave.
Diberitakan sebelumnya, TNI Angkatan Darat (AD) mengungkapkan sebanyak empat prajurit TNI AD dan 9 warga sipil tewas dalam insiden pemusnahan bahan peledak afkir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) pagi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan keempat prajurit yang tewas dalam insiden tersebut adalah prajurit-prajurit yang memiliki dedikasi yang tinggi.
Baca juga: 6 Fakta Tragedi Pemusnahan Bom di Garut yang Tewaskan 13 Orang, Begini Kondisi Jasad Korban
Mereka adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl Antonius Hirmawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda, dan dua orang anggota Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD yaitu Kopda Eri Priambodo dan Pratu Apriu Seriawan.
Sembilan warga sipil yang tewas yakni Agus, Ipan, Anwar, Iyus, Iyusrizal, Toto, Rusdiawan, Dadang, dan Endang.
"Saat ini semua korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan tindakan selanjutnya," kata Wahyu saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (12/5/2025).
Dia menjelaskan awalnya pada Senin 12 Mei 2025 Pukul 09.30 WIB telah dilaksanakan kegiatan pemusnahan amunisi afkir tidak layak pakai inventaris TNI Angkatan Darat di lokasi peletakan Desa Sagara Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.
Pemusnahan tersebut dilaksanakan oleh Jajaran Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat.
Pada awal kegiatan, kata Wahyu, secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personil maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman.
Selanjutnya, ungkap Wahyu, tim penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.