Senin, 29 September 2025

Prakiraan Cuaca

Waspada Potensi Hujan di Beberapa Wilayah Indonesia saat Memasuki Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan masih adanya potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia saat memasuki musim kemarau.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
/TRIBUN MEDAN/Danil Siregar
TRANSISI MUSIM DI INDONESIA - Awan hitam mendung yang berpotensi hujan terlihat dari kawasan Kota Medan, Selasa (22/4/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan masih adanya potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia saat memasuki musim kemarau. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan masih adanya potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia saat memasuki musim kemarau.

BMKG menyebut, karakteristik periode peralihan di Indonesia sudah lebih terlihat dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Hal ini ditandai dengan pelemahan angin monsun Asia dan penguatan angin monsun Australia. 

"Hal lain yang juga terlihat signifikan pada periode peralihan musim ini adalah; adanya peningkatan frekuensi kondisi cuaca cerah, suhu udara yang relatif tinggi di beberapa daerah, serta kelembaban udara umumnya lebih kering dengan kisaran antara 63 persen hingga 79 persen," tulis keterangan BMKG di laman bmkg.go.id pada Kamis (8/5/2025).

Meskipun cuaca cerah mulai mendominasi, ketidakstabilan atmosfer selama periode transisi ini masih memungkinkan untuk terjadinya pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang disertai angin kencang dan petir/kilat dalam durasi singkat.

Signifikansi cuaca ini juga merupakan akibat dari masih tersedianya uap air dalam konsentrasi tinggi di atmosfer.

Periode Hujan yang Tidak Biasa di Bulan Mei

Saat ini wilayah selatan Indonesia sedang mengalami periode hujan yang tidak biasa untuk bulan Mei 2025.

Adapun fenomena ini didorong oleh kondisi atmosfer yang lembap dari gelombang Rossby Ekuator.

Hal ini terlihat dari nilai anomali OLR (Outgoing Longwave Radiation) negatif di wilayah Indonesia bagian selatan, yang merupakan indikator dari terjadinya daerah pumpunan awan-awan konvektif di atmosfer.

Kondisi tersebut diperkirakan akan memberikan dampak pada terjadi potensi curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya, terutama di wilayah Jawa, Bali, Lombok, hingga NTT.

Baca juga: 18 Wilayah Pesisir Pontesi Banjir Rob Mei 2025, Ini Perkiraan BMKG Waktu Terjadinya

Aktivitas gelombang Rossby yang terpantau disertai dengan indeks labilitas atmosfer kategori sedang hingga kuat pada siang hingga sore hari berkontribusi terhadap meningkatnya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Selain itu, curah hujan dalam beberapa hari ke depan diprediksi tidak siginifikan dan lebih rendah dari beberapa hari sebelumnya.

Meskipun demikian, masih terdapat anomali intensitas hujan yang diprediksi berada di atas normal pada dasarian I hingga II bulan Mei.

Mengacu pada kondisi dinamika cuaca yang ada, masyarakat dihimbau untuk melakukan langkah pencegahan dengan menjaga kesehatan, memastikan kecukupan cairan tubuh, serta menghindari aktivitas di bawah sinar matahari langsung, terutama pada siang hari.

Selain itu, perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir, terutama pada siang hingga malam hari.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan