Wajib Militer Bagi Pelajar Nakal
Dedi Mulyadi Kirim Siswa ke Barak Militer, Kementerian PPPA: Orang Tuanya Juga Perlu Diedukasi
Kementerian PPPA menilai program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengirim siswa bermasalah ke barak militer harus dilakukan secara menyeluruh.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pribudiarta Nur Sitepu, menilai program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengirim siswa bermasalah ke barak militer harus dilakukan secara menyeluruh.
"Program ini memang harus kompleks, jadi kompleks holistik. Program ini kan anak dimasukkan dalam barak dalam rangka melatih karakter mereka supaya karakternya jadi baik, hormat orang tua dan sebagainya," ujar Pribudiarta di Kantor Kementerian PPPA, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Menurutnya, orang tua anak yang dikirim ke barak militer juga harus mendapatkan pembinaan.
Langkah ini, kata Pribudiarta, agar ketika anak pulang dari barak militer, lingkungan rumahnya juga dapat mendukung perbaikan perilaku.
"Satu bulan misalnya kan gitu. Nah terus kemudian orang tuanya kan diberikan peningkatan kapasitas edukasi, sehingga kemudian apabila dia dari barak, dia kembali ke orang tuanya, orang tuanya sudah kompeten, harusnya kompeten untuk kemudian mendampingi si anak itu tadi," jelasnya.
Baca juga: Gerbang Digembok Ahli Waris yang Kecewa Dijanjikan Jadi PNS, Siswa SD di Depok Tak Bisa Sekolah
Pribudiarta mengatakan jika orang tuanya belum memiliki kompetensi dalam memberikan lingkungan yang baik, maka pekerja sosial dapat diterjunkan untuk pendampingan.
"Nah kalau misalnya memang dalam hasil asesmen menunjukkan bahwa orang tuanya itu memang belum kompeten, memang harus dicari itu upaya apakah harus ada peksos nanti yang mendampingi," pungkasnya.
Baca juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Temui Menteri HAM, Bahas Kebijakan Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menggulirkan kebijakan mengirim siswa bermasalah ke barak militer, mulai 2 Mei 2025.
Pelajar yang dikirim ke barak militer antara lain karena terlibat tawuran, merokok di lingkungan sekolah, hingga menyalahgunakan narkoba.
Mereka dikirim ke barak atas izin orang tua dan akan menjalani pendidikan paling cepat dua pekan, sampai enam bulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.