Selasa, 7 Oktober 2025

Mutasi dan Promosi di TNI

Mabes TNI Jelaskan Alasan Mutasi Pangkogabwilhan I, Letjen Kunto Digantikan Eks Ajudan Jokowi

Markas Besar TNI mengungkapkan alasan di balik keluarnya keputusan Panglima TNI terkait mutasi dan rotasi terhadap 237 perwira TNI.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi Dispen Kormar Sorong/ tribunsorong.com/Kodam Siliwangi
MUTASI JABATAN PANGKOGABWILHAN I - Laksamana Madya TNI Hersan dan Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo. Markas Besar TNI mengungkapkan alasan di balik keluarnya keputusan Panglima TNI terkait mutasi dan rotasi terhadap 237 perwira TNI. 

Dengan bekal pengalaman tersebut, menurut dia, Hersan merupakan pati TNI AL yang memiliki kemampuan tempur laut yang andal.

"Dengan kebijakan mutasi ini berarti TNI telah kembali ke pola sebelumnya yaitu meletakkan prioritas pertahanan laut di wilayah barat Indonesia. Apalagi mengingat adanya ekskalasi di Kawasan Laut China Selatan (LCS)," kata Dwi Sasongko saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Rabu (30/4/2025).

Dari sisi pertahanan laut, menurut dia, ditunjuknya Panglima Kolinlamil Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo menjadi Pangkoarmada III menggantikan Hersan juga diharapkan bisa menguatkan operasi TNI AL di kawasan timur Indonesia.

Selama ini, ungkap dia, pertahanan laut di sisi timur Indonesia kurang mendapat perhatian, selain terkait masalah keamanan laut di Laut Arafuru yang diketahui banyak illegal fishing-nya.

Ia memandang Komando Armada III TNI AL juga punya misi penting yaitu merangkul negara-negara Melanesia di Kawasan Pasifik.

Menurutnya operasi militer selain perang (OMSP) terkait dengan misi-misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana menjadi kebijakan politik pemerintah, terutama terkait dengan upaya menjaga kedaulatan RI di wilayah Papua.

Selain itu, kata dia, kompetisi negara-negara besar di Pasifik, terutama dengan adanya pengembangan Pangkalan Darwin dan Guam dan di sisi lain latihan China di timur Australia menunjukkan peningkatan tensi geopolitik di wilayah timur Indonesia.

Ke depan, ia berharap TNI terus memperkuat interoperabilitas antarmatra, meningkatkan kehadiran operasional di wilayah-wilayah rawan, serta membangun kemitraan strategis dengan negara-negara sahabat, terutama di kawasan Indo-Pasifik.

Ia juga menyarankan pemerintah untuk menyeimbangkan kebijakan pertahanan dengan diplomasi maritim dan pembangunan infrastruktur militer di wilayah perbatasan, guna menjaga kedaulatan dan stabilitas nasional secara berkelanjutan.

"Penunjukan para perwira tinggi TNI Angkatan Laut dalam posisi strategis seperti Pangkogabwilhan I dan Pangkoarmada III mencerminkan komitmen TNI dalam memperkuat pertahanan maritim Indonesia secara menyeluruh, baik di wilayah barat maupun timur," kata dia.

Baca juga: Rotasi Pangkogabwilhan I dari Letjen Kunto ke Laksda Hersan Disebut Prioritaskan Pertahanan Laut

"Ini merupakan langkah penting dalam merespons dinamika keamanan regional yang semakin kompleks, termasuk meningkatnya eskalasi di Laut China Selatan dan kawasan Pasifik," lanjutnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved