Senin, 6 Oktober 2025

4 Kriteria Siswa Nakal yang Jalani Pendidikan Militer, Dedi Mulyadi: Tawuran, Pemain Mobile Legend

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membeberkan kriteria siswa nakal yang akan menjalani pendidikan di barak militer. selama enam bulan.

Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Ia mengatakan siswa sering tawuran hingga main game Mobile Legend bakal dibina TNI. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan kriteria siswa-siswa nakal yang nantinya akan menjalani pendidikan di barak militer. 

Kriteria pertama adalah siswa-siswa yang sering melakukan tawuran.

Kedua, siswa yang sering mabuk-mabukan.

Ketiga, siswa yang sering bermain game 'Mobile Legends'.

Keempat, siswa yang terus menerus bolos sekolah, padahal sudah berpamitan kepada orang tua untuk ke sekolah.

Hal tersebut diungkap Dedi di di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

Dedi menegaskan, siswa-siswa nakal yang sering melakukan pengancaman hingga melawan orang tua juga akan dimasukkan ke barak militer.

Termasuk juga siswa-siswa yang sering membuat keributan di sekolah.

"Tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main Mobile Legends."

"Anak-anak yang bolos terus, dari rumah berangkat ke sekolah, tapi nggak sampai sekolah," kata Dedi Mulyadi, dilansir WartaKotalive.com, Selasa (29/4/2025).

Diketahui, rencana Dedi Mulyadi untuk  melakukan pembinaan siswa di barak militer ini muncul setelah ia mengusulkan agar siswa yang berulang-kali melakukan pelanggaran berat dapat digembleng dalam lingkungan militer.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tegaskan Siswa Nakal Masuk Barak Militer Bukan untuk Latihan Perang

Hal itu dilakukan untuk menanamkan rasa disiplin dan tanggung-jawab pada anak-anak yang dikenal bandel ini.

Menurut Dedi, program pendidikan militer ini akan dijalankan bertahap di daerah rawan sebelum diperluas ke seluruh kabupaten/kota.

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota, mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dulu, lalu bertahap," ujar Dedi.

Nantinya setiap siswa yang masuk kriteria nakal atau bandel ini akan mengikuti program pembinaan di barak militer selama enam bulan.

TNI juga telah menyiapkan 30 hingga 40 barak khusus untuk para siswa tersebut.

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal, TNI akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," terang Dedi.

Program ini akan dibiayai lewat kerja sama antara Pemprov Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.

Baca juga: Dedi Mulyadi Bakal Pecat Guru yang Minta Siswa Gambar Alat Kelamin: Tidak Ada Toleransi!

Siswa Nakal Masuk Barak Militer Bukan untuk Latihan Perang

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa siswa nakal yang dikirim ke barak militer tidak akan dilatih untuk berperang selayaknya prajurit TNI.

Dedi menuturkan bahwa para siswa bermasalah yang dikirim ke barak militer nantinya tetap akan berstatus pelajar dari sekolah asal mereka.

Orang nomor satu di Jabar tersebut menjelaskan bahwa program ini dibuat agar para pelajar yang nakal dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

"Tidak ada pelatihan militer. Jadi masuk barak militer bukan latihan perang-perangan, bukan. Tapi membantu dan membangun kesehatan pikiran, kesehatan mental, dan kesehatan raga mereka. Agar mereka menjadi anak-anak yang bugar," kata Dedi Mulyadi di Gedung DPR RI, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (29/4/2025).

Baca juga: Disebut Gubernur Konten, Dedi Mulyadi: Alhamdulillah, Irit Puluhan Miliar, tapi Viral Terus

"Tidak minum-minuman, tidak merokok, tidak makan eximer, tidak minum ciu, yang itu obat-obatan itu marak di mana-mana," lanjutnya.

Para siswa ini nantinya akan dilatih kedisiplinan, mulai dari tidur dan bangun pada jam-jam tertentu hingga merapikan tempat tinggal mereka sebelum mengikuti kegiatan belajar.

"Jam tidurnya harus jam 8 malam, itu kan susah tuh, kalau di rumah enggak bisa. Dua, bangunnya harus jam 4 pagi. Tiga, begitu bangun harus mandi. Setelah mandi, mereka membereskan ruang tidur mereka. Setelah itu, mereka membersihkan lingkungan halamannya. Setelah itu, mereka harus sarapan pagi. Setelah itu, mereka pergi ke sekolah. Sore harinya nanti mereka belajar olahraga, main sepak bola, voli, push up, sit up," katanya.

Baca juga: Buntut Panjang Siswa Gambar Alat Kelamin di KBB , Dedi Mulyadi Ancam Pecat Guru yang Menyuruh

Selain itu, siswa beragama Islam juga bakal diminta menjalankan puasa pada hari-hari tertentu.

"Hari Senin dan Kamis diajarin puasa. Setelah Maghrib, mereka belajar mengaji bagi muslim. Kan bagus. Ini adalah arah pembinaan yang tidak didapatkan di ruang lingkup kehidupan pribadi mereka di lingkungan rumah," kata Dedi.

Mantan Bupati Purwakarta tersebut mengatakan siswa bermasalah yang dikirim ke barak militer nantinya bisa menjalani pendidikan selama 6 bulan hingga 1 tahun di sana.

"Bisa 6 bulan, bisa setahun," ucapnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Siapkan Pendidikan Militer bagi Siswa Bermasalah di Jabar, Apa Perlu?

Sudah ada beberapa daerah di Jabar yang menyatakan siap menjalin kerja sama dengan institusi TNI-Polri di wilayahnya masing-masing untuk menjalankan rencana ini mulai 2 Mei 2025.

"Di tanggal 2 akan menyelenggarakan itu di Kota Bandung. Tetapi Kabupaten Purwakarta, Bupatinya sudah telepon saya, sudah siap untuk melakukan pembinaan kerja sama dengan Batalyon Armed IX Pasopati. Kemudian Kabupaten Cianjur mengatakan sudah siap. Nanti malam saya cek lagi yang Bupati/Wali Kotanya memiliki kesiapan," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kriteria Siswa yang Jalani Pendidikan di Barak Militer, Dedi Mulyadi: Tukang Tawuran, Bolos Sekolah.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rakli Almughni)(WartaKotalive.com/Irwan Wahyu Kintoko).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved