Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam, Prabowo: Tidak Ada Peradaban yang Bisa Hidup Tanpa Pangan
peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong terwujudnya ketahanan pangan salah satunya melalui peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada Rabu (23/4/2025).
Presiden mengatakan sejak dahulu rakyat Indonesia selalu menginginkan terwujudnya swasembada pangan.
"Sejak ratusan tahun lalu, bangsa kita, rakyat kita, selalu mendambakan ketahanan pangan. Mereka mendambakan cita-cita ‘gemah ripah loh jinawi’, yang berarti cukup pangan, baru kemudian cukup papan dan sandang. Tidak ada peradaban yang bisa hidup tanpa pangan. Tidak ada bentuk negara apa pun yang bisa berdiri tanpa pangan," kata Presiden dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.
Presiden mengatakan bahwa ide awal Gerina ini sempat disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat dalam pertemuan mereka di Istana Merdeka, Jakarta, pada bulan Maret lalu.
Gerakan ini bertujuan mendorong masyarakat untuk aktif menanam dan memanfaatkan lahan-lahan tidak produktif di berbagai wilayah Indonesia.
"Saudara-saudara, Bulan Maret Minggu lalu, saya jumpa dengan Ustaz Adi Hidayat, Di Istana Kepresidenan, Istana Merdeka di Jakarta, dan beliau, menyampaikan, merencanakan peruncuran, Gerakan Indonesia Menanam," katanya.
Sebelum meluncurkan Gerina, Presiden Prabowo juga meninjau kegiatan penanaman padi dengan teknologi pertanian modern. Penanaman dilakukan dengan menggunakan drone, yang meningkatkan efisiensi kerja di lapangan secara signifikan.
"Yang tadinya satu hektare sawah membutuhkan waktu 25 hari untuk diolah dengan cara tradisional, sekarang kita bisa mengolah 25 hektare hanya dalam satu hari,” ujar Presiden.
Ia menambahkan, lokasi penanaman yang dikunjunginya semula merupakan rawa dan dikenal sebagai habitat buaya.
Namun dengan teknologi dan perencanaan yang tepat, lahan tersebut kini dikembangkan menjadi sawah produktif seluas 100 ribu hektare, dengan potensi mencapai satu juta hektare hanya di wilayah Sumatera Selatan.
Baca juga: Fasilitas Pengolahan Gabah Modern Telah Dirampungkan Waskita untuk Swasembada Pangan
"Sebenarnya potensinya nanti, Di Sumatera Selatan itu akan, Menjadi satu juta hektare, Di Sumatera Selatan saja, Dan sebagian besar itu adalah, Rawa, daerah, Lahan-lahan yang, Sekarang tidak produktif," pungkasnya.
Rocky Gerung Nilai Pergantian Menpora Awal Prabowo Depak Erick Thohir: Tak Bisa Langsung Dihilangkan |
![]() |
---|
Profil Hendrar Prihadi, Politisi PDIP Dicopot Prabowo dari Jabatan Kepala LKPP, Partai Tak Masalah |
![]() |
---|
Hendrar Prihadi Dicopot Sebagai Kepala LKPP, PDIP Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Cerita Djamari Chaniago Dikabari Jadi Menko Polkam H-1 Pelantikan: Bukan Letkol Teddy yang Beri Tahu |
![]() |
---|
Menangis Saat Sertijab Kepala Staf Presiden, AM Putranto: Padahal Saya Tentara, Tetap Butuh Tisu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.