Paus Fransiskus Wafat
Pemuda Muslim Asal Banten Ini Selalu Dapat Kabar Kondisi Paus Fransiskus Langsung dari Vatikan
Deni Iskandar pemuda muslim asal Pandeglang ingat perjumpaannya dengan Paus Fransiskus di Vatikan yang berpesan berdoalah pakai hati.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deni Iskandar, pemuda muslim asal Pandeglang Banten selalu memberikan sepetak tempat di hatinya untuk Paus Fransiskus.
Dari hari ke hari, Deni Iskandar ikut memantau kabar terbaru soal naik turunnya kondisi kesehatan Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus telah menjalani perawatan dokter lebih dari sebulan sebelum meninggal dunia pada 21 April 2025 di usia 88 tahun.
Dari sebuah rumah di Pandeglang, Banten, Deni Iskandar selalu mendapatkan kabar terbaru tentang Paus Fransiskus yang dirawat di sebuah rumah sakit di Roma karena belitan pneumonia bilateral.
Deni Iskandar, alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pernah bertemu Paus Fransiskus dan menyampaikan laporan selesainya studi di Nostra Aetate Foundation, Vatikan, yang fokus pada dialog antaragama.
"Saya terus mendapat update dari Padre Marco tentang keadaan beliau. Setiap ada perkembangan, saya selalu mendapat kabar," kata Deni kepada Tribun Jabar beberapa jam setelah Paus Fransiskus dikabarkan wafat, Senin (21/4/2025).
Baca juga: PGI: Kepergian Paus Fransiskus Adalah Kehilangan Figur Ayah Dunia
Padre Marco adalah Dr RP Markus Solo Kewuta SVD Lic, pastor Katolik yang saat ini menjadi angggota Kuria Tahta Suci Vatikan di Roma.
Pastor anggota tarekat SVD (Serikat Sabda Allah) ini merupakan putera NTT kelahiran Lewouran, Kabupaten Flores Timur 4 Agustus 1968.
Di lingkungan Tahta Suci Vatikan dan paroki tempatnya berkarya, Pater Markus Solo Kewuta lebih dikenal dengan panggilan Padre Marco.
Marco berteman dengan Deni sejak ia menempuh pendidikan di Vatikan.
Atas jasa Padre Marco lah Deni bisa mendapat kesempatan kuliah di dua kampus di Vatikan, yaitu Pontifical University Thomas Aquinas-Angelicum dan Pontificia Università Gregoriana. Serta mengemban ilmu di Nostra Aetate Foundation pada Dicastery for Interreligious Dialogue (NAF-DID) di Vatikan. Hubungan mereka terjalin sampai sekarang.
"Saya selalu mendoakan Bapa Paus sehat lagi. Tetapi, ya, usia beliau sudah begitu lanjut," kata Deni yang juga murid Abuya Kiai Haji Ahmad Muhtadi, tokoh muslim di Banten itu.

Ia pun memberi kesaksian bahwa Paus Fransiskus adalah orang baik dan karena itu akan mendapatkan tempat terbaik.
"Saya, tentu saja sesuai keyakinan saya, mendoakan Paus Fransiskus dengan segala kebaikannya, diterima Allah SWT," tutur Deni.
Deni menyebut Paus Fransiskus punya jasa besar bagi Republik Indonesia, karena saat berkunjung ke Indonesia pada 4-6 September 2024, pemimpin Katolik Roma itu bertemu langsung dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang sekarang menjabat Menteri Agama RI.
Deni menyebut kunjungan Paus itu berbeda dari kunjungan-kunjungan Paus sebelumnya ke Indonesia.
"Saya waktu itu turut menyaksikan mereka berdua menandatangani Deklarasi Istiqlal yang isinya sangat berguna untuk Indonesia. Piagam itu menjadi warisan besar dan pemerintah menjadikannya sebagai kebijakan publik," kata Deni.
Baca juga: Paus Fransiskus Dibawa ke Basilika Santo Petrus Rabu Pagi, Umat Bisa Beri Penghormatan
Tentang pertemuan singkatnya dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada 2023, Deni mengenang pesan penting Paus kepadanya.
"Beliau bilang, 'Berdoalah pakai hati, jangan semata-mata karena hapal. Itu membekas di hati saya sampai sekarang. Selamat jalan Paus Fransiskus," tuturnya. (Adi Sasono)
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Paus Fransiskus Wafat, Pemuda Asal Pandeglang Banten Ini Dapat Kabar Langsung dari Vatikan,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.