Senin, 6 Oktober 2025

Waspada Cuaca Ekstrem, BNPB Ingatkan Potensi Bencana Alam di Sejumlah Wilayah

Tak hanya bencana hidrometeorologi, aktivitas tektonik juga tercatat meningkat. Pada Sabtu malam (19/4) pukul 20.47 WIB, gempa berkekuatan M 4,6

Penulis: Taufik Ismail
Tribunnews.com/Handout
WASPADA CUACA ESKTREM - Kondisi rumah warga terdampak tanah longsor di Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (18/4/2025). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang terjadi memicu serangkaian bencana alam mulai dari tanah longsor, angin puting beliung, hingga gempa bumi.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cuaca ekstrem masih terus melanda sejumlah daerah di Indonesia hingga pertengahan April 2025, memicu serangkaian bencana alam mulai dari tanah longsor, angin puting beliung, hingga gempa bumi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat (18/4/2025) sekitar pukul 03.30 WIB, bertepatan dengan perayaan Jumat Agung. Warga Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Kota, dikejutkan oleh tanah longsor yang merusak lima rumah—tiga di antaranya mengalami kerusakan berat.

BPBD Kota Balikpapan segera turun ke lokasi, melakukan asesmen, dan menyalurkan bantuan darurat seperti terpal, dan membersihkan material longsoran.

"Akibat kejadian ini, sebanyak tiga unit rumah rusak berat dan dua unit rumah lainnya rusak ringan. Lima kepala keluarga (KK) terdampak, tiga KK mengungsi ke rumah keluarga terdekat," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025).

Masih pada hari yang sama, cuaca ekstrem juga melanda wilayah Bandung Barat. Hujan deras disertai angin kencang meluluhlantakkan Desa Sirnaraja, Kecamatan Cipeundeuy. Sebanyak 11 rumah dilaporkan terdampak, dan 33 jiwa terkena dampaknya.

Situasi kini sudah kondusif. BPBD Kabupaten Bandung Barat bergerak cepat dengan melakukan asesmen serta menyalurkan bantuan logistik seperti sembako, matras, dan terpal.

Baca juga: AS Sebut Pasar Mangga Dua Jakarta Sarang Barang Bajakan, Minta Pemerintah RI Tindak Tegas

Tak hanya bencana hidrometeorologi, aktivitas tektonik juga tercatat meningkat. Pada Sabtu malam (19/4) pukul 20.47 WIB, gempa berkekuatan M 4,6 mengguncang wilayah Padang Panjang, Sumatera Barat. Meski tergolong ringan, getaran gempa dirasakan cukup kuat di Padang Panjang, Bukittinggi, dan Agam.

"Pusat gempa terdeteksi di darat 6 Km timur laut Padangpanjang dengan kedalaman 10 Km. Belum ada laporan kerusakan pascagempa," jelasnya.

Imbauan Mitigasi: Pangkas Pohon dan Periksa Konstruksi Rumah

Menghadapi pergantian musim dari penghujan ke kemarau yang ditandai dengan angin kencang, BNPB mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah-langkah mitigasi sederhana.

Warga diminta memangkas pohon-pohon tinggi yang rawan tumbang serta rutin memeriksa kondisi bangunan, terutama bagi mereka yang tinggal di dekat lereng atau tebing curam.

"Untuk warga yang tinggal di wilayah dekat tebing, hendaknya selalu mengecek konstruksi dan dinding bangunan serta tanah tebing di sekitarnya," ujarnya.

Dengan meningkatnya intensitas bencana dalam beberapa pekan terakhir, BNPB menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, lembaga kebencanaan, dan masyarakat dalam menciptakan sistem tanggap darurat yang sigap dan responsif.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved