Konflik Palestina Vs Israel
Anwar Abbas Sarankan Prabowo Tak Evakuasi Rakyat Gaza: Jangan Sampai Negara Kita Dikadali Israel
Presiden Prabowo pemerintah menyatakan Indonesia siap menampung warga Gaza yang menjadi korban luka-luka imbas agresi militer Israel.
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menyarankan Presiden Prabowo Subianto tak ikut-ikut mengevakuasi rakyat Gaza, Palestina.
Diketahui bahwa Amerika dan Israel berencana mengevakuasi sekitar 2 juta penduduk Gaza ke Indonesia.
Sementara itu, Presiden Prabowo menyatakan Indonesia siap menampung warga Gaza yang menjadi korban luka-luka imbas agresi militer Israel.
Khususnya anak-anak yang menjadi yatim piatu, mereka yang mengalami trauma, ataupun warga Gaza yang memang berkeinginan dievakuasi ke Indonesia.
Bahkan, Prabowo sudah menginstruksikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI untuk mengkomunikasikan rencana itu dengan pihak Palestina dan negara lain guna membahas mekanisme evakuasi.
Namun, Prabowo menegaskan bahwa evakuasi ini hanya bersifat sementara.
Nantinya, warga Palestina yang sudah sehat dan di saat bersamaan kondisi Gaza lebih aman, maka mereka harus kembali ke daerah asalnya.
Jika hal itu terjadi, Anwar Abbas menegaskan, jangan mimpi Israel akan mau menerima kembali warga Gaza yang sudah dievakuasi tersebut.
Dia kemudian menyinggung lima negara yang akan dikunjungi Prabowo yakni Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania.
Negara-negara itu diketahui mempunyai hubungan baik dengan Israel dan Amerika.
"Oleh karena itu kalau Indonesia akan berkonsultasi dengan negara-negara tersebut maka sudah dapat dibayangkan apa yang akan terjadi."
Baca juga: Kemhan Siap Dukung Penuh Presiden Prabowo Soal Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
"Untuk itu sebaiknya prabowo jangan ikut-ikutan mengevakuasi rakyat Gaza ke Indonesia," terang Anwar Abbas, Kamis (10/4/2025).
Menurut Anwar Abbas, jika Prabowo ingin membantu pengobatan dan perawatan rakyat Gaza akibat serangan, maka hal tersebut haruslah dilakukan di Gaza langsung.
"Untuk itu kalau Prabowo ingin membantu pengobatan dan perawatan rakyat Gaza yang sakit atau luka-luka akibat dari serangan Israel yang biadab tersebut, maka pengobatan dan perawatannya bersama 5 negara yang akan dikunjungi Prabowo tersebut harus dilakukan di Gaza," katanya.
"Bukan di tempat lain karena sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah. Maka kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya 1001 cara dan tipu daya. Untuk itu kita sebagai bangsa jangan pula sampai tertipu oleh mulut manis mereka," tandasnya.
Anwar Abbas pun meminta pemerintah Indonesia belajar dari sejarah menghadapi manuver Israel ingin mengevakuasi warga Gaza dari Palestina tersebut.
"Dahulu Yerusalem dikuasai oleh rakyat Palestina. Sekarang kota tersebut sudah diduduki oleh Israel dan malah sudah dijadikan sebagai ibu kota negaranya," kata Anwar Abbas.
"Jadi belajar sejarah, maka Indonesia dalam menghadapi manuver yang dilakukan oleh Israel tersebut harus cerdas. Jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel," imbuhnya.
DPR Sebut Pemerintah Harus Siapkan Fasilitas Jika Ingin Tampung Warga Gaza
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Laksono mengatakan bahwa pemerintah harus menyiapkan berbagai fasilitas terlebih dahulu untuk warga Gaza.
Termasuk soal penyediaan fasilitas sekolah bagi anak-anak korban perang di Gaza dan penjaminan kerja bagi mereka yang berusia produktif.
"Tentunya mereka di sini tinggal di mana? Pelayanan apa yang kita dapat berikan kepada mereka," kata Dave saat dimintai tanggapannya, Kamis (10/4/2025).
Dave juga meminta agar pemerintah memperjelas berapa lama warga Gaza tinggal di Indonesia.
"Bagi anak-anaknya apakah disiapkan sekolah khusus? Adakah pelatihan kerja untuk yang dewasa. Lalu berapa lama mereka tinggal di sini?"
"Hal-hal tersebut adalah bagian kecil dari yang harus, disiapkan oleh pemerintah sebagai tuan rumah akan tamu-tamu kita itu," kata Dave.
Meski demikian, Dave menilai apa yang menjadi rencana Prabowo merupakan suatu tujuan mulia.
Kata dia, Prabowo juga ingin membawa kesan kemanusiaan untuk bisa mengevakuasi warga Gaza khususnya masyarakat Palestina.
"Tentu ini adalah rencana mulia dari Presiden Prabowo, dengan alasan kemanusiaan."
"Hanya saja harus disertai dengan rancangan dan rencana yang jelas agar upaya ini dapat berhasil serta menghasilkan apa yang kita harapkan," tandas dia.
(Tribunnews.com/Rifqah/Rahmat Fajar/Rizki Sandi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.