Senin, 29 September 2025

Prabowo Tegaskan Pemerintah Tidak Anti Kritik, Tapi Tetap Menolak Propaganda Indonesia Gelap

Prabowo mengatakan propaganda banyak disebar lantaran Indonesia mudah menyebarkan berita bohong atau hoaks.

|
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com/Handout
PRABOWO SUBIANTO - Presiden RI Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025. Terkini, Prabowo beri pernyataan tentang gelombang unjuk rasa atau demo pembuatan undang-undang (UU) di DPR RI dan kebijakan pemerintah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah yang dipimpinnya tidak anti kritik.

Mantan Danjen Kopassus itu menilai kritik justru membuat pemerintah lebih waspada.

"Di zaman sekarang, pemimpin harus terbuka untuk masukan, kita tidak anti kritik, kita malah suka kritik. Kritik itu membantu kita, membuat kita lebih aware, lebih waspada. Jadi kritik itu bagus menurut saya," ujar Prabowo dalam sambutannya acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Baca juga: Akui Komunikasi Pemerintah Masih Bermasalah, Presiden Prabowo: Itu Tanggung Jawab Saya

Namun, Presiden Prabowo mengatakan pihaknya tetap menolak jika kritik itu berupa propaganda yang diarahkan kepada pemerintah. Baginya, propaganda itu tetap harus diberikan klarifikasi dan penjelasan dari pemerintah.

"Umpamanya ada yang dengan keras yakin matahari terbit tidak dari timur tapi dari barat, karena dia ngomong 500x, 1000x, matahari dari barat jangan-jangan ada sebagian rakyat kita percaya matahari dari barat. Itu adalah ilmu propaganda," jelasnya.

Mantan Pangkostrad TNI AD itu mengaku dirinya mengetahui betul teknik propaganda yang juga keahlian dari mantan Pemimpin Nazi, Hittler dan Joseph Goebbel tersebut.

Dijelaskan Presiden Prabowo, jika kebohongan diulangi berkali-kali dan terus menerus, maka lama-lama orang percaya dengan kebohongan tersebut. Hal itu juga diajarkan dalam buku The Art of Propaganda.

"Itu semua kita pelajari, semua negara pelajari, dan itu yang dilakukan psychological warfare, psychological operation dan itu sering dilakukan untuk medestabilisasi suatu negara yang tidak disukai negara lain," jelasnya.

Prabowo mengatakan propaganda banyak disebar lantaran Indonesia mudah menyebarkan berita bohong atau hoaks.

 Karena itu, pemerintah juga sudah melakukan antisipasi membalas serangan kebohongan dengan memberikan fakta sebenarnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menyinggung mengenai maraknya glorifikasi Indonesia Gelap. Dia membantah tuduhan tersebut lantaran masa depan Indonesia akan cerah.

"Saya juga heran, ada orang yang mengatakan Indonesia Gelap, ya kalau dia merasa memang gelap ya itu hak dia. Tapi saya bangun pagi, saya lihat Indonesia cerah. Kalau saya ketemu petani, mereka gembira, peningkatan hasil mereka naik secara drastis, produksi naik drastis, kita potong semua regulasi yang enggak benar kita sederhanakan," jelasnya.

Kendati demikian, Presiden Prabowo menghormati dan tidak akan melarang jika ada pihak yang terus menyatakan Indonesia gelap. Namun, dia tetap optimistis masa depan bangsa akan cerah.

"Saya sih tidak akan melarang orang untuk selalu memandang kegelapan, kalau ada orang yang mau liat gelap-gelap ya monggo. Tapi kalau saya lihat saya optimis, saya bangga skrg jadi presiden RI. Kekayaan kita akan kita kuasai, akan kita kelola untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat," pungkasnya.
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan