Senin, 6 Oktober 2025

Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Megawati Bertemu Prabowo di Teuku Umar, Demokrat: Situasi Politik Jadi Adem 

Megawati dan Prabowo bertemu, situasi politik jadi lebih adem. Apa kata Demokrat?

|
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
Dokumentasi PDI-P via Kompas.com
PERTEMUAN TEUKU UMAR - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu. Kabarnya Megawati dan Prabowo bertemu di rumah Megawati Jalan Teuku Umar Jakarta kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Afriansyah Noor menyambut baik pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Sebagai seorang presiden dan pemimpin tertinggi di RI, juga Ketum Parpol, pertemuan tersebut sangat positif buat Indonesia," kata Afriansyah saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa 8 April 2025.

Apalagi, kata Afriansyah, pertemuan Prabowo dan Megawati digelar dalam suasana bulan Syawal.

"Tentunya sangat membuat situasi politik menjadi adem, tenang ya, dan ke depan bisa bersatu dalam menghadapi perekonomian global yang sedang melanda dunia," ujarnya.

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) ini berharap pertemuan Megawati dan Prabowo bisa menciptakan stabilitas perekonomian yang baik.

"Tentunya Indonesia sebagai negara yang berpenduduk besar, pertemuan ini diharapkan bisa menciptakan stabilitas perekonomian politik yang cukup adem, tenang untuk rakyat yang ada di bumi pertiwi kita yang kita cintai ini," ucap Afriansyah.

Diketahui, pertemuan keduanya digelar di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin, 7 April 2025 malam.

"Pertemuan memang terjadi," kata sumber Tribunnews.com, Senin.

Namun baik PDIP maupun Gerindra hingga kini belum memberikan pernyataan secara resmi mengenai pertemuan Megawati dan Prabowo.

Analisa Pengamat soal Pertemuan

Terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pertemuan Megawati dan Prabowo menunjukkan adanya kerja sama politik antara PDIP dan Partai Gerindra.

Menurut Adi, pertemuan keduanya itu juga mempertegas hubungan antara Megawati dan Prabowo sebagai sahabat lama yang kini dapat bekerja sama secara politik.

Dia  menyoroti pertemuan itu yang diduga dilakukan secara tertutup.

Kata dia langkah itu mungkin diambil untuk menjaga perasaan pendukung Prabowo yang belum sepenuhnya menerima PDIP bergabung dalam pemerintahan.

Adi  malah menyebut ada pihak yang tidak happy yaitu pihak Solo.

Pihak Solo  yang dimaksud adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

“Ya banyak pihak yang mengatakan bahwa salah satu pihak yang mungkin tidak happy dan tidak menerima jika PDIP menjadi bagian dari Prabowo adalah pihak Solo,” ujar Adi kepada wartawan, Selasa (8/4/2025) dikutip dari Kompas.TV.

“Jadi wajar kalau kemudian dilakukan secara tertutup dan kemudian tidak ada yang memastikan bahwa tadi malam itu sudah terjadi pertemuan antara Prabowo dan Megawati,” imbuhnya.

Adi menjelaskan dukungan PDIP terhadap sejumlah kebijakan pemerintahan Prabowo menjadi indikator kuat adanya kerja sama tersebut.

Ia mencontohkan dukungan terhadap kebijakan makan bergizi gratis (MBG), penundaan kenaikan tarif pajak, serta revisi Undang-Undang TNI.

“Saya kira PDIP menjadi partai politik paling terdepan yang memberikan dukungan politiknya ke Prabowo,” ujarnya.

 

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved